Angela Ahrendts: Apple Tidak Akan Bujuk Konsumen Beli iPhone X

Andri Alfansyah - Senin, 23 Oktober 2017 | 14:54

Sudah bukan rahasia lagi bahwa banderol harga iPhone X terbilang sangat mahal – dijual dengan harga hampir $1.000 di Amerika Serikat. Meski begitu, Apple dikabarkan memberitahukan kepada para pegawainya untuk tidak melakukan upaya memikat konsumen untuk membelinya.

Hal tersebut disampaikan Senior Vice President of Retail Angela Ahrendts kepada situs berita CNBC di sela-sela pembukaan resmi flagship toko Apple Michigan Avenue, Jumat pekan lalu waktu setempat.

Sebagaimana dikutip MacRumors, Ahrendts mengatakan bahwa Apple mengenali setiap konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, mereka tidak perlu dibujuk untuk membeli iPhone dengan harga paling mahal.

“Internally we said the tagline was ‘an iPhone for everyone,’” she said. “I prefer that we ask you who you’re buying it for. If they’re 6 or 7 years old, what do they need? If it’s someone who’s leaning into something else, what do they need? We do that with Mac, we do that with iPad, why wouldn’t we do that with [the] phone?”

Baca juga:

iPhone baru yang pembukaannya bakal secara resmi dibuka pada Jumat pekan ini bakal dijual mulai $999 (Rp 13,5 juta) untuk kapasitas storage 64GB. Sedangkan model dengan kapasitas storage 256GB harus ditebus dengan merogoh kocek $1.149 (Rp 15,5 juta).

Harga tersebut untuk konsumen yang berada di AS saja. Sementara di negara lain, harganya ditaksir lebih mahal. Bahkan di Indonesia, iPhone baru ini diperkirakan bakal dijual dengan harga mulai Rp 18–20 juta.

Meski mahal, konsumen dalam jumlah besar diprediksi bakal membeli iPhone X. Sayangnya, produksinya masih terkendala sehingga pasokannya saat peluncuran diprediksi hanya 2–3 juta unit saja. Jadi buat yang berencana beli, kamu harus lebih awal dan lebih cepat.

[source site_name = “MacRumor” site_url = “https://www.macrumors.com/2017/10/20/angela-ahrendts-says-apple-wont-upsell-iphone-x/”][/source]

Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Andri Alfansyah