Persaingan Dagang AS dan Tiongkok Bisa Pengaruhi Penjualan iPhone

Senin, 13 Mei 2019 | 14:30

Menyusul rilisnya laporan pendatapan Q2 2019 sekitar dua minggu yang lalu. Kini analis dari UBS (Union Bank of Switzerland) Timothy Arcuri merilis laporan terbaru.

Laporan Timothy berisi tentang jumlah permintaan iPhone di Tiogkok.

Menurut pihak UBS ini, penjualan iPhone di Tingkok saat ini mulai meningkat secara dramatis di bulan April.

Timothy mengatakan kalau penjualan iPhone di Tiongkok sempat turun sekitar 3% dari tahun ke tahun pada bulan April.

Baca Juga : Komputer Apple-1 Seharga Lebih Dari $600.000 Akan Dilelang Bulan Ini

Angka tersebut bisa dibilang penurunan yang cukup drastis kalau dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Sementara dalam 4 bulan belakangan ini, penjualan iPhone memang mengalami penurunan mencapai 66%.

Data dari UBS ini juga menyebutkan peningkatan penjualan iPhone ini sebagai bagian dari peningkatan penjualan smartphone secara keseluruhan.

This improvement was driven by overall market strength (China smartphones were up 6% after declining in 9 of the prior 10 months) as well as slightly easier comps.

Tapi UBS juga memberikan peringatan terhadap iPhone mengenai penjualan di bulan Mei ini.

Mereka menganggap adanya ketegangan ekonomi antara AS dan Tiongkok bisa mempengaruhi penjualan.

Barang-barang dari AS, termasuk iPhone akan semakin sulit untuk dapat masuk ke pasar Tiongkok.

One of the reasons Apple CEO cited for China improvement was increased consumer confidence due to easing of US-China trade tensions. However, in recent days, trade tensions have escalated and it bears watching whether this affects China consumer sentiment

Baca Juga : Meski Turun, Apple Tetap Kuasai Pasar Smartphone Amerika Utara

Apalagi pada Jumat (10/5) lalu, Presiden Donald Trump mengluarkan kebijakan kenaikan tarif import.

Ini bisa jadi satu hal yang membuat Tiongkok harus berpikir dua kali untuk mengimpor barang dari AS.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya