Apple tengah hadapi gugatan hukum terkait iTunes dan penjualan data penggunanya.
Gugatan ini dilayangkan oleh Resident of Rhode Island and Michigan.
Mereka memperlihatkan bukti bahwa Apple membagi data musik yang didengarkan pengguna dengan perusahaan lain.
Baca Juga: Lagi, iCloud dan iTunes Terima Gugatan Terkait Pelanggaran Hak Paten
Para konsumen ini menggugat Apple melalui pengadilan US District Court, Northern District of California.
Diwakilkan oleh Leigh Wheaton, Jill Paul, dan Trevor Paul, mereka mengklaim bahwa Apple mendapatkan keuntungan dari menjual data demografi tentang pengguna.
Data yang dijual termasuk nama lengkap, alamat, hingga preferensi musik yang kerap didengarkan.
Lebih jauh lagi, mereka menggugat karena iklan Apple terbaru di Las Vegas yang memiliki slogan “What happens in your iPhone, stays on your iPhone.”
The statement on the billboard is plainly untrue, however. "because… none of the information pertaining to the music you purchase on your iPhone stays on your iPhone.Penggugat menuntut Apple memberi ganti rugi sebesar $250 setiap pengguna di Rhode Island dan $5000 untuk komplain yang diberikan di Michigan, sehingga total tuntutan yang diajukan hingga $ 5 juta.
Penggungat juga membawa bukti penjualan yang pernah dilakukan oleh Apple, saat menjual di laman Carney Direct Marketing.
Baca Juga: Sambut Idul Fitri, Apple Music Promosikan Playlist Cerianya Lebaran
Pada bukti tersebut, terdapat 18 juta file yang ditransaksikan antara Apple dan Pandora Music.
Ini bukan pertama kalinya Apple dituduh melakukan penjualan data penggunanya.
Pada Januari 2016 silam, developer iOS Ben Dodson menemukan bug yang membuat data seluruh pendengar musik di Apple bocor.
Namun, hingga September 2016 bug ini belum diperbaiki oleh Apple.
Hingga saat ini, Apple belum memberi keterangan terkait gugatan yang dilayangkan.