Rakit Mac Pro di Tiongkok, Apple Minta Keringanan dari Trump

Rabu, 24 Juli 2019 | 15:27
appleinsider.com

Mac Pro 2019

Bulan lalu, Apple memutuskan untuk memindahkan pabrik perakitan Mac Pro dari Texas ke Tiongkok.

Keputusan tersebut cukup mengejutkan, mengingat sedang terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Kini, Apple dikabarkan tengah bernegosiasi dengan Gedung Putih untuk mendapat pengecualian.

Baca Juga: Apple Putuskan Memindah Produksi Mac Pro dari Texas ke Tiongkok

Mengutip Bloomberg, Apple bahkan telah mengajukan permohonan resmi agar tidak terkena kebijakan kenaikan tarif tersebut.

Apple bahkan telah mengajukan surat permohonan sejak 18 Juli lalu dan meminta agar mendapat keringanan dari 25 persen tarif tambahan yang ditetapkan.

Meski tidak menyebut Mac Pro, namun dokumen tersebut menyebut beberapa komponen yang dibuat di Tiongkok merujuk pada komponen Mac Pro.

The Cupertino, California-based technology giant is seeking relief from duties of 25% on key Mac Pro parts and accessories that go with it, ranging from the stainless steel and aluminum frame, power supplies, internal cables and circuit boards, and its optional wheels.

Sebelumnya, Pemerintahan Donald Trump telah memberikan keringanan pada Apple Watch dan AirPods yang diproduksi di Tiongkok.

Melalui dokumen tersebut, Apple berharap keringanan yang sama akan diterapkan pada komponen-komponen yang disebutkan.

Baca Juga: Peran Ekonomi Apple Bisa Menurun Akibat Perang Dagang AS - Tiongkok

Tidak seperti Mac Pro 2013 ‘tempat sampah’ yang dirakit di Texas, Amerika Serikat, Apple memutuskan untuk merakit Mac Pro di Tiongkok.

Apple menunjuk Quanta Computer yang berlokasi di dekat Shanghai untuk merakit komputer tersebut.

Berkas pengajuan permohonan keringanan oleh Apple

Alasan utama keputusan Apple tersebut adalah karena perbedaan skil pekerja dan kemampuan mencapai target yang diberikan.

Alasan tersebut diungkap oleh Tim Cook saat wawancara pada 2015 silam.

China put an enormous focus on manufacturing. The U.S., over time, began to stop having as many vocational kind of skills. I mean, you can take every tool and die maker in the United States and probably put them in a room that we’re currently sitting in. In China, you would have to have multiple football fields.

Bila permohonan tersebut tidak dikabulkan, Apple dikabarkan akan mendapat tambahan biaya hingga $300 miliar karena proses impor dan penyedia komponen dari Tiongkok.

Apple dan Huawei adalah dua perusahaan teknologi yang paling merasakan imbas dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Perang dagang ini tentu saja dapat merugikan konsumen yang menggunakan produk kedua perusahaan tersebut.

Tag

Editor : Bagus Hernawan