Perusahaan penyedia layanan keamanan Check Point, baru-baru ini menerbitkan laporan mengenai kerentanan dalam database sejumlah perusahaan besar dengan format SQLite.
Dalam gelaran Def Con 2019, Check Point menyebut ada sejumlah teknik peretasan yang mampu menyerang sistem seperti aplikasi iOS Contact milik Apple.
Meretas aplikasi Contact seperti ini tentunya bisa membahayakan identitas serta privasi sang pemilik.
Check Point juga menegaskan kalau SQLite adalah sistem data paling luas di dunia.
Sistem data dengan format ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar dalam penyediaan sistem operasi di ponsel maupun komputer.
Baca Juga: Permintaan Pasar Terhadap MacBook Pro Meningkat di Q2 Tahun 2019
Beberapa pengguna SQLIte yang populer antara lain adalah Windows 10, macOS, iOS, Chrome, Safari, Firefox, dan Android.
Menurut laporan yang kami kutip dari AppleInsider, peretasan umumnya dilakukan dengan mengganti bagian data dari aplikasi dengan bug yang gagal diperbaiki.
Biasanya, bug yang gagal atau terlewat dalam sistem perbaikan ini dianggap tidak terlalu penting oleh pengembang.
Tapi justru di kemudian hari bug yang menumpuk ini bisa dimanfaatkan untuk menukar data digital.
Saat ini Check Point sedang berusaha menemukan cara untuk bisa mengeksploitasi bug ini dan mengontrolnya.
Baca Juga: Telegram untuk iOS Hadirkan Fitur Kirim Tanpa Suara dan Dark Mode Baru
Aplikasi yang diciptakan Check Point ini nantinya akan bisa dimanfaatkan secara luas untuk pengendalian bug dalam sistem digital.
Penemuan ini tentunya bisa jadi hal sangat buruk bagi diri Apple secara keseluruhan.
Apple memang cukup sensitif dengan sejumlah isu yang berkaitan dengan privasi dan data pengguna.
Di sisi lain, Apple sekarang sedang berusaha dengan keras untuk membangun kepercayaan publik terhadap komitmen mereka dalam menjaga privasi para penggunanya.
(*)