Tahun Depan, iPhone Kemungkinan Akan Dilarang Dijual di Rusia

Selasa, 26 November 2019 | 15:10

iPhone 11 Pro

Apple memang berada di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Namun, ternyata bukan Tiongkok yang berpotensi untuk melarang penjualan iPhone, melainkan Rusia.

Secara mengejutkan, ada aturan baru yang berpotensi membuat iPhone tidak dapat dijual di Rusia.

Baca Juga: Apple Targetkan Produksi Lebih Dari 100 Juta Unit iPhone 5G Pada 2020

Parlemen Rusia mengajukan aturan baru terkait penjualan gawai yang tidak memiliki aplikasi Rusia telah terinstal sebelumnya (pre-install).

Bahkan, aturan tersebut telah disetujui dan akan berlaku pada Juli 2020 mendatang, seperti dikutip dari BBC.

Uniknya lagi, software (aplikasi) yang harus masuk dalam pre-instal akan ditentukan oleh Pemerintah Rusia.

Dengan kebijakan ini, iPhone terancam akan dilarang di Rusia pada 2020 mendatang.

Sebab, Apple hanya menyematkan aplikasi bawaan yang sama dari tahun ke tahun.

Semua aplikasi yang disematkan Apple pada iPhone merupakan produksi Apple dan bukan pihak ketiga.

Artinya, semua produksi Amerika Serikat dan tidak ada aplikasi Rusia di dalamnya.

Oleg Nikolayev, satu di antara legislatif yang mengajukan aturan tersebut menyebut kebijakan ini untuk membuat masyarakat Rusia mengetahui aplikasi alternatif buatan Rusia.

Dengan kata lain, Pemerintah Rusia mencoba mendorong para pengguna smartphone unutk lebih melek terhadap produksi lokal.

Baca Juga: (Video) Kumpulan Review dan Hands-On Smart Battery Case iPhone 11 Pro

Aturan baru ini tidak disambut baik oleh beberapa pihak, termasuk The Association of Trading Companies and Manufacturers of Electrical Household and Computer Equipment (RATE).

Sebab, ada ketakutan bahwa Rusia akan menggunakan aplikasi tersebut untuk memata-matai penggunanya.

Saat ini, Apple berada di urutan ketiga penguasa pasar smartphone di Rusia.

Apple menguasai 15,83 persen pasar Rusia pada Oktober 2019, sementara Huawei 15,99 persen, dan Samsung sukseskuasai 22,04 persen pasar smartphone Rusia, seperti dikutip dari Statcounter.

Tag

Editor : Bagus Hernawan