Apple Awasi Ketat Mantan Karyawan Terkait Rahasia Project Titan

Selasa, 10 Desember 2019 | 15:00

Konsep mobil dari Project Titan

Apple memang sangat ketat dalam menjaga setiap rahasia produknya.

Tak jarang, Apple menerapkan standar ganda dalam menyeleksi karyawan hingga partner manufaktur.Tetapi ternyata Apple tetap mampu kecolongan.

Baca Juga: Teruskan Project Titan, Kini Apple Rancang Bumper yang Bisa Digerakkan

Sebab, baru-baru ini Apple meminta pada pengadilan negeri Amerika Serikat untuk mengawasi dua mantan karyawannya.

Apple mengajukan permintaan tersebut karena merasa kedua mantan karyawannya mencuri data rahasia dari Apple.

Bahkan, kedua mantan karyawan tersebut diprediksi akan kabur ke Tiongkok untuk menghindari pengawasan.

Xiolang Zhang dan Jizhong Chen adalah nama dari kedua mantan karyawan Apple tersebut, seperti dikutip dari Reuters.

Zhang ternyata pernah didakwa karena mencuri data rahasia Apple Car alias Project Titan, tempat dia bekerja pada 2018 silam.

Ia memang bekerja sebagai tim desain dan uji coba komponen untuk dianalisis terkait kendaraan otomatis.

Saat mengumumkan akan berhenti dari Apple dan pindah ke XMotors di Tiongkok, Apple lakukan investigasi secara diam-diam.

Dari hasil investigasi ternyata ditemukan bahwa Zhang mengakses dan mengumpulkan informasi sensitif terkait prototype, syarat tenaga, listrik, hingga sistem baterai.

Baca Juga: Pencurian di Pabrik Apple: Dari Simpan di Sepatu hingga Gali Lubang

Akhirnya, pada 2018 Zhang ditangkap di bandara sebelum bertolak ke Tiongkok.

Hal yang sama juga terjadi pada Chen.

Jizhong Chen tertangkap sedang mengambil gambar pada tempat kerja Apple yang sangat sensitif dan memuat informasi penting.

Saat dilakukan investigasi, ternyata komputer Chen memuat ribuan foto yang telah diambil sebelumnya tentang segala informasi mekanisme dari Apple Car.

Chen berhasil ditangkap satu hari sebelum keberangkatannya ke Tiongkok dan bergabung ke perusahaan mobil otomatis.

Kini, keduanya diawasi secara elektronik.

Pengacara keduanya menyebut bahwa mereka tidak melakukan kekerasan dan pergi ke Tiongkok hanya untuk mengunjungi saudaranya.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya