Instagram Rilis Tools Mencegah Peredaran Hoax dan Ujaran Kebencian

Selasa, 17 Desember 2019 | 11:09

Hari ini Facebook merilis tools untuk mencegah peredaran hoax serta ujaran kebencian di Instagram.

Tujuan dari perilisan 2 tools ini adalah membuat pengguna Instagram semakin percaya pada layanan tersebut dan konten yang beredar di dalamnya.

Lewat catatan yang dibagikan, Facebook melakukan kerja sama dengan beberapa agensi dengan tugas utama pengecekan cepat.

Apakah informasi yang dibagikan termasuk fakta, sebagian salah atau sepenuhnya salah, bisa dicek secara cepat dan mudah.

Nantinya setiap konten dengan keraguan dalam informasi kebenaran yang dibagikan akan mendapatkan label khusus.

Selain itu jika dinyatakan salah atau mengandung sebagian informasi yang salah, distribusi konten ini akan dibatasi dari bagian Explore dan hashtag di Instagram.

When content has been rated as false or partly false by a third-party fact-checker, we reduce its distribution by removing it from Explore and hashtag pages. In addition, it will be labeled so people can better decide for themselves what to read, trust, and share.

Label seperti gambar di atas akan tampil pada konten yang dinyatakan hoax, tidak tepat atau sebagian informasinya salah. Tampilannya juga hadir secara menyeluruh di Feed, Profile, Instagram Stories atau bahkan Direct Messages.

Facebook juga menjelaskan juga bahwa konten serupa yang ada di Facebook dan sudah mendapatkan keterangan hoax atau informasi yang salah, nantinya juga akan mendapatkan perlakuan yang sama jika dibagikan ke Instagram.

Bagaimana cara Facebook memilih konten apa saja yang harus menggunakan teknologi pengecekan cepat?

Kabarnya Facebook memadukan penggunaan teknologi pencocokan gambar dan masukan dari komunitas pengguna.

Kamu bisa ikut berpartisipasi dengan cara menekan tombol “False Information” di bagian laporan konten.

Baca Juga: Demi Keamanan, Instagram Wajibkan Data Tanggal Lahir Pengguna Baru

Mencegah Ujaran Kebencian

Selain fitur di atas, hari ini Instagram juga meluncurkan fitur untuk memberi tahu para pengguna bahwa teks yang mereka bagikan mungkin dianggap ofensif.

Fitur ini akan memberikan kesempatan untuk menunda penggunaan teks tersebut dan mengajak pengguna mempertimbangkan ulang kata-kata yang akan digunakan.

Cara ini dilakukan Instagram untuk mencegah peredaran ujaran kebencian atau hate speech di Instagram.

Teknologi AI digunakan sebagai cara utama untuk mendeteksi penggunaan ujaran kebencian yang akan dibagikan oleh pengguna dalam bentuk teks.

Today, when someone writes a caption for a feed post and our AI detects the caption as potentially offensive, they will receive a prompt informing them that their caption is similar to those reported for bullying. They will have the opportunity to edit their caption before it’s posted.

Selain membatasi ujaran kebencian atau aksi perundungan (bullying), fitur ini juga dapat mengedukasi para pengguna.

Maksudnya adalah memberikan pemahaman bahwa ada hal tertentu yang tidak diizinkan untuk dibagikan dengan Instagram dan memiliki resiko melanggar aturan.

Dalam masa awal, Instagram akan membagikan fitur ini di beberapa negara secara terbatas. Setelah itu fitur akan dikembangkan untuk pengguna secara global secara bertahap.

Download Instagram

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya