Saking Amannya, FBI Minta Bantuan Apple Untuk Buka iPhone Tersangka

Rabu, 08 Januari 2020 | 14:19
cultofmac.com

FBI Meminta bantuan Apple untuk membuka dua buah iPhone tersangka

Perangkat Apple, terutama iPhone memang dikenal sulit untuk diretas.

Hal ini terjadi karena Apple menetapkan sistem keamanan dan enkripsi yang ketat pada iPhone.

Bahkan, FBI sampai meminta bantuan Apple untuk membuka iPhone.

Baca Juga: Teknologi Apple Watch Mampu Tingkatkan Daya Baterai di iPhone 2020

FBI, lembaga Amerika Serikat yang memiliki sistem keamanan tertinggi juga tidak dapat menembus keamanan iPhone.

Padahal, mereka membutuhkan segala data di iPhone untuk mencari bukti tindak pidana.

Akhirnya FBI mengajukan surat kepadaApple untuk meminta bantuan membuka dua buah iPhone.

Kedua iPhone tersebut merupakan barang bukti milik tersangka Saeed Alshamrani, tersangka penembakan di Pensacola, Florida, Desember 2019 kemarin.

FBI bahkan telah mendapat persetujuan pengadilan untuk membongkar kedua iPhone tersangka.

Saat hendak membuka, pihak FBI kesulitan menemukan celah passcode iPhone tersebut, seperti dikutip dari NBC News.

Menanggapi permintaan tersebut, Apple menyatakan siap untuk bekerja sama.

Terlebih, FBI meminta bantuan melalui jalur hukum yang benar dan Apple menghargai proses yang berlaku.

Baca Juga: iPhone 5G Akan Rilis Secara Berkala Antara September 2020 dan Januari 2021

Permintaan yang diterima Apple ini bukan kali pertama terjadi.

Pada 2016 silam, pengadilan negeri Amerika Serikat memintaApple membantu FBI untuk membuka iPhone pelaku penembakan di California pada Desember 2015 silam.

Umumnya, untuk membuka iPhone yang terkunci para penegak hokum akan mengambil jalan membuat sebuah iOS dengan celah khusus.

Namun metode tersebut terbukti berbahaya karena mampu menghapus seluruh data yang ada di dalam iPhone.

Pasca permintaan FBI, Apple memberikan seluruh data di dalam iPhone, termasuk data di jaringan iCloud.

Tag

Editor : Bagus Hernawan