Masker Ini Diciptakan Khusus Agar Face ID Dapat Tetap Bekerja

Senin, 17 Februari 2020 | 18:30
mashable.com

Masker dengan print wajah, mampu memanipulasi Face ID

Virus Corona telah menjadi perhatian dunia sejak awal Januari 2020 kemarin.

Sejak saat itu, masyarakat di Tiongkok mulai wajib menggunakan masker saat beraktivitas.

Hal ini ditujukan agar mereka tidak tertular Virus Corona yang memiliki tingkat penyebaran yang cepat.

Baca Juga: Begini Cara Foxconn Halau Virus Corona yang Mengintai Para Karyawan

Karena harus menggunakan masker acap kali berpergian dan berkegiatan, tentu memiliki imbas untuk iPhone.

Kemampuan Face ID milik iPhone dilaporkan tidak dapat bekerja bila pengguna terus menggunakan masker.

Sebab, FaceID tidak dapat membaca wajah secara menyeluruh.

Merespon fenomena ini, seorang seniman mendirikan sebuah perusahaan yang menawarkan masker dengan gambar custom.

Danielle Baskin, seorang desainer dan CEO Dialup.com mengunggah berbagai masker dengan gambar mulut di akun Twitternya.

Menariknya, masker yang digunakan adalah masker N95 yang digunakan untuk menangkal berbagai virus.

Dengan kata lain, Danielle menawarkan masker yang aman digunakan tetapi juga mampu membuat Face ID bekerja.

Bahkan, dalam promosi yang dilakukannya, Danielle mengklaim bahwa masker tersebut dapat bekerja dengan Face ID.

Baca Juga: Corona Virus Berpeluang Ganggu Jadwal Produksi iPhone 12

Bernama Resting Risk Face, Dainelle membuat masker tersebut dengan catatan tidak akan memproduksi ketika terdapat kebutuhan yang tinggi pada masker.

Seperti diketahui sebelumnya, Virus Corona membuat kebutuhan masker di Tiongkok meningkat.

Bahkan, kabarnya terdapat kekurangan masker N95 karena tingginya permintaan.

Dalam pesan yang dikirimkan ke Mashabel, Danielle menyatakan tidak akan memproduksi masker wajah tersebut ketika kebutuhan masker dunia meningkat.

Dengan kata lain, ia tidak ingin memanfaatkan kesempatan tersebut.

Hingga Senin (17/2/2020) Virus Corona menjadi perhatian dunia internasional karena terus menyebabkan lebih dari 60 ribu kasus dan lebih dari 1.000 orang tewas.

Tidak hanya berdampak pada kesehatan, Epidemi Virus Corona juga menghantam bisnis retail dan teknologi di Tiongkok.

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya