Twitter Uji Label Percakapan Menyesatkan, Tampilan Terang dan Mencolok

Jumat, 21 Februari 2020 | 10:17

Twitter

Twitter masih terus mencari metode untuk mengurangi percakapan hoax atau berita yang salah.

Dalam laporan terbaru yang dibagikan NBC News, kabarnya Twitter sedang menguji fitur label untuk berita hoax.

Dengan fitur ini, setiap cuitan yang terdeteksi membagikan berita hoax, informasi yang menyesatkan, akan mendapatkan label warna orange terang.

Label ini akan mendapatkan ukuran yang sama besar dengan Tweet yang dibagikan, lokasinya tepat di bawah Tweet tersebut.

Kabarnya saat ini fitur tersebut masih dalam uji coba dan akan dirilis secara parsial pada 5 Maret 2020.

Baca Juga: Twitter Tambah Fitur Bikin Thread Jadi Lebih Mudah, Yuk Cobain!

Dalam salah satu skenario uji coba yang dilakukan, Twitter akan memberikan lencana komunitas atau poin untuk pengguna umum yang berkontribusi baik pada percobaan ini.

Maksudnya adalah mereka yang melaporkan setiap berita hoax atau informasi menyesatkan dari sebuah akun agar mendaptkan tanda label orange terang di atas.

Disebutkan juga bahwa sistem poin ini dapat mencegah troll atau orang yang punya ideologi politik tertentu untuk menjadi moderator.

The points system could prevent trolls or political ideologues from becoming moderators if they too often differ from the broader community in what they mark as false or misleading.

Baca Juga: Meskipun Banyak Permintaan, Bos Twitter Tidak Akan Buat Tombol Edit

Dalam sistem uji coba ini juga disebutkan bahwa anggota komunitas akan mendapatkan pertanyaan apakah Tweet yang ditandai, tidak memberikan atau memberikan kemungkinan menjadi informasi menyesatkan.

Setelah itu mereka akan diminta memberikan penilaian dengan angka 1–100 dan menjelaskan alasan mengapa Tweet itu disebut menyesatkan.

Selain Twitter, sistem serupa juga sebetulnya sudah digunakan oleh beberapa platform lain.

Saat ini yang paling terkenal adalah di Wikipedia dan Reddit.

Bagaimana pendapat kamu mengenai sistem uji coba Twitter untuk label cuitan menyesatkan? Bagikan di kolom komentar ya!

Tag :

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya