Pandemi virus corona yang tak kunjung usaicukup berpengaruh terhadapkeadaan ekonomi dari berbagai sektor industri, tak terkecuali teknologi.
Selain banyaknya event yang ditunda, pandemi virus corona juga berdampak pada produksi dari beberapa perusahaan teknologi.
Salah satunya, Apple, perusahaan pimpinan Tim Cook ini harus menerima dampak tersebut.
Mac menjadi produk Apple yang proses produksinya sedikit terhambat karena adanya virus corona.
Baca Juga: macOS Catalina 10.15.4 Supplemental Update Bereskan Error FaceTime
Menurut laporan Macrumors yang mengutip data Canalys minggu ini, Mac mengalami penurunan jumlah pengiriman sebesar 21%.
Persentase turunya jumlah pengiriman yang dialami Mac terjadi selama Q1 tahun 2020.
Jika dibandingkan dengan Q1 tahun 2019, jumlah pengiriman Mac yang dikirim Apple mencapai angka 4 juta unit.
Sedangkan di Q1 tahun 2020 ini, Apple hanya berhasil mengirimkan 3,2 juta unit Mac.
Baca Juga: Facebook Messenger Rilis di Mac App Store, Chat dan Video Call Lebih Mudah
Canalys mencatat, beberapa perusahaan teknologi lain juga mengalami hal yang serupa.
Sebut saja, Lenovo, HP, Dell, Acer, dan masih banyak lagi perusahaan teknologi lainnya yang berfokus dibidang PC dan Laptop.
Baca Juga: MacBook Pro 16 inci Sudah Dijual di Indonesia, Harga Mulai 35 Jutaan
Demand yang cukup tinggi, tak sebanding dengan kemampuan produksi dalam situasi seperti sekarang.
Seorang Analis dari Canalys, Ishan Dutt menyebutkan hal ini bisa berdampak buruk bagi industri teknologi ke depannya.
Beberapa perusahaan diprediksi akan bangkrut jika tak mampu membuat suatu kebijakan atau inovasi. (*)
The spike in PC demand seen in Q1 is not likely to be sustained and the rest of the year looks less positive. Few businesses will be spending on technology for their offices, while many homes will have been freshly equipped. A global recession has begun – businesses will go bankrupt, with millions newly unemployedBaca Juga: Ming-Chi Kuo: Sejumlah Mac dengan CPU ARM Rilis 2021, USB4 Tahun 2022