Mantan Insinyur Intel Ungkap Alasan Apple Bikin CPU Apple Silicon

Jumat, 26 Juni 2020 | 10:59

Apple Silicon

Apple telah mengumumkan masa transisis dari CPU Intel ke Apple Silicon alias CPU buatan sendiri untuk komputer Mac.

Pengumuman ini tentu saja mengejutkan karena sudah 15 tahun Apple percaya kepada Intel untuk menjadi CPU di semua perangkat Mac.

Alasan yang diberikan Apple adalah ingin memastikan kompatibilitas lebih maksimal, stabil dan performa lebih baik jika menggunakan CPU buatan sendiri.

Namun hal berbeda dikatakan oleh François Piednoël, mantan insinyur Intel.

Menurutnya, Apple sudah sangat kecewa dengan CPU Intel apalagi generasi terbaru yang diberi kode nama Skylake.

Karena hal tersebut, akhirnya Apple memutuskan untuk beralih ke Apple Silicon dan segera meninggalka Intel.

“The quality assurance of Skylake was more than a problem,” says Piednoël during a casual Xplane chat and stream session. "It was abnormally bad. We were getting way too much citing for little things inside Skylake. Basically our buddies at Apple became the number one filer of problems in the architecture. And that went really, really bad.

Baca Juga: Apple Umumkan Transisi dari CPU Intel ke Apple Silicon untuk Mac

“Ketika pelanggan Anda mulai menemukan bug sebanyak yang Anda temukan sendiri, Anda tidak menuju ke tempat yang tepat”, ujar François Piednoël dalam penjelasan yang dirangkum oleh PC Gamer.

Jika hal ini benar, pantas saja Apple tahun ini mengumumkan akan masuk ke masa transisi dari CPU Intel ke Apple Silicone.

Sebagai tambahan, masa transisi dari CPU Intel ke Apple Silicone akan berlangsung 2 tahun.

Selama kurun waktu tersebut, pengembang aplikasi masih bisa menggunakan beragam teknologi dari Apple untuk mempersiapkan aplikasi native di arsitektur Apple Silicon.

Apple juga menjanjikan akan merilis komputer Mac pertama dengan Apple Silicon di tahun 2020.

Dukungan untuk komputer Mac dengan CPU Intel juga akan terus diberikan hingga beberapa tahun ke depan.

Bagaimana pendapat kamu dengan Apple Silicone yang akan menggantikan Intel? Bagikan di kolom komentar ya.

Tag

Editor : Bagus Hernawan