Ribuan Aplikasi iOS dan Android Ternyata Bocorkan Data Pengguna

Sabtu, 06 Maret 2021 | 15:13
appleinsider.com

iPhone 11 dan iPhone 11 Pro menjadi produk yang sangat laris di kuartal pertama tahun fiskal 2020 Apple

Data pribadi merupakan salah satu hal penting yang wajib dijaga oleh setiap orang di dunia.

Namun, hal itu tak berlaku lagi semenjak era dunia digital mulai berkembang dan masuk ke kehidupan.

Yap, data pribadi sudah seperti kacang goreng yang dengan mudah bisa ditemukan di mana-mana.

Kebocoran hingga jual beli data pengguna telah menjadi hal lumrah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Apple Tambah Info Label Privasi yang Ditampilkan di App Store

Bahkan, secara tak sadar, data pengguna bisa dibocorkan oleh aplikasi yang digunakan sehari-sehari.

Seperti dilaporkan Wired, saat ini ribuan aplikasi smartphone kedapatan membocorkan data penggunanya.

Menurut data Zimperium, tercatat ada lebih dari 10 ribu aplikasi Android dan iOS yang melakukan praktik tersebut.

Dari total yang diperoleh, 11 ribu merupakan aplikasi Android dan 6 ribu merupakan aplikasi iOS.

Aplikasi-aplikasi tersebut tidak serta merta membocorkan data pengguna begitu saja secara gamblang.

Zimperium mencatat bahawa kebocoran data terjadi karena adanya kesalahan konfigurasi cloud yang mengekspos data pengguna.

Beragam aplikasi tersebut diketahui menggunakan layanan cloud umum, seperti Amazon Web Services, Google Cloud, atau Microsoft Azure pada bagian backend-nya.

"A lot of these apps have cloud storage that was not configured properly by the developer or whoever set things up,"

Sejumlah data yang dibocorkan aplikasi terdiri dari biodata, password dan informasi medis.

Baca Juga: WhatsApp Siapkan Dua Fitur Baru, Autentikasi Keamanan dan Mute Video

Kebocoran data ini tidak hanya menimpa aplikasi kecil saja, melainkan beberapa nama besar yang sudah tidak asing di telinga pengguna.

"Because of that, data is visible to just about anyone. And most of us have some of these apps right now,"

Sayangnya, catatan Zimperium tidak membeberkan secara detail aplikasi apa yang dimaksud.

Pihak Zimperium mengaku telah meminta developer untuk memperbaiki kesalah konfigurasi yang terjadi.

Namun, sebagian besar disebut ditak menanggapi permintaan tersebut. (*)

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya