Bocorkan Data Perusahaan, Apple Gugat Mantan Karyawannya ke Pengadilan

Jumat, 12 Maret 2021 | 17:00
Apple

Apple Store Zhejiang

Apple dilaporkan menggugat mantan karyawannya bernama Simon Lancaster ke pengadilan lantaran membocorkan data perusahaan ke koresponden.

Lancaster dituding telah mengakses data di luar lingkup pekerjaannya. Kemudian, data tersebut dijual untuk keuntungan pribadi.

Dalam dokumen gugatannya, Apple mengatakan Lancaster memanfaatkan senioritasnya di perusahaan untuk mendapat akses ke pertemuan internal dan dokumen yang berisi rahasia dagang Apple, seperti dilansir Apple Insider.

He used his seniority to gain access to internal meetings and documents outside the scope of his job's responsibilities containing Apple's trade secrets, and he provided these trade secrets to his outside media correspondent.

Baca Juga: Apple Gugat Perusahaan yang Jual iPhone Rekondisi Secara Ilegal

Terkadang, ia juga disebut mengirim rincian spesifik data perusahaan berdasarkan permintaan koresponden.

Tak cuma produk yang akan dirilis, Lancaster juga membocorkan informasi terkait produk yang baru akan dibuat.

Semasa bekerja di Apple, Lancaster menjabat sebagai Advance Material Lead and Product Design Architect Apple.

Tugas utamanya adalah melakukan evaluasi bahan dan inovasi untuk generasi produk di masa depan.

Ia pun diberi akses ke informasi rahasia Apple sebagai panduan dalam menjalankan tugasnya.

Praktik membocorkan data Apple dilakukan Lancaster pada musim 2019. Kala itu, dia tak senang dengan rumor produk Apple karena dapat mempengaruhi perusahaan rintisannya.

Lancaster pun meminta koresponden untuk menyelidiki rumor tersebut. Kurang dari dua minggu kemudian, Lancaster membagikan dokumen rahasia berlabel Project X.

He then shared a document labeled "confidential" with the correspondent, to which Apple refers to as "Project X." Lancaster then notified Apple of his departure on October 15, 2019, but failed to turn over his appropriated documents.

Ditengarai, dokumen Project X itu berisi tentang informasi soal Apple Glass, Apple AR/VR, dan AirPods Max.

Beberapa hari setelah transaksi dokumen dilakukan, Lancaster keluar dari Apple dan bergabung ke perusahaan bernama Arris.

Baca Juga: Apple Gugat Perusahaan Corellium Karena Meniru iOS dan App Store

Pada hari terakhirnya di Apple, Lancaster disebut telah mengunduh sejumlah besar dokumen rahasia Apple untuk keperluannya di Arris.

Kubu Apple meyakini, Lancaster telah melanggar tiga aturan dalam Undang-Undang (UU) Perdagangan Amerika Serikat.

Ketiganya adalah UU Pertahanan Rahasia Perdagangan, UU Rahasia Perdagangan Seragam California, dan pelanggaran kontrak tertulis. (*)

Tag

Editor : Bagus Hernawan