iMessage merupakan layanan aplikasi kirim pesan yang dikembangkan Apple.
Secara mekanisme, iMessage sama seperti aplikasi kirim pesan lain, macam WhatsApp dan Telegram.
Pengguna dapat mengirim pesan teks, suara, dan panggilan telepon secara langsung.
Lewat iMessage pengguna juga bisa mengirim file, foto, video, dan stiker.
Baca Juga: iOS 14 akan Hadirkan Versi Terbaru dari Aplikasi Messages di Mac
Satu hal yang membedakan iMessage dengan aplikasi kirim pesan lainnya adalah eksklusifitas.
Yap, iMessage hanya tersedia di perangkat iOS, iPadOS, macOS, dan watchOS.
Apple bukan tidak bisa menghadirkan iMessage di perangkat Android, namun raksasa teknologi itu tidak mau.
Hal itu terungkap dalam dokumen pengadilan yang diajukan Epic Games dalam kasusnya dengan Apple.
Melansir MacRumors, salah satu petinggi Apple, Eddie Cue mengatakan pada 2013 pihaknya bisa saja menghadirkan iMessage di Android.
Hal tersebut, diakuinya akan memudahkan pengguna iOS dan Android untuk berkomunikasi.
Kendati demikian, Apple tidak melakukannya karena akan membuat perusahaan rugi.
Apple takut para penggunanya bakal lebih mudah berpaling ke Android jika hal itu dilakukan.
Baca Juga: Custom Smart Reply iMessage Pada Apple Watch, Buat Sendiri Jawabanmu
Eksklusifitas memang menjadi salah satu senjata andalan Apple dalam bisninya.
Semakin eksklusif fitur yang ditawarkan, maka pengguna akan semakin senang karena merasa dianggap spesial.
Strategi tersebut bisa dibilang cukup ampuh. Berdasarkan catatan SellCell pada 2020 lalu, sebanyak 36,9% penguna Android di Amerika Serikat ingin pindah ke iOS.
Sebanyak 24% pengguna mengaku alasannya ingin pindah ke iOS adalah karena fitur yang lebih baik.
iMessage dapat dikatakan merupakan bagian dari berbagai fitur yang ditawarkan tersebut.
Jadi, tak heran kenapa lebih banyak pengguna Android yang berpaling ke iPhone daripada sebaliknya. (*)