Supplier Apple Minta Karyawan Menginap di Pabrik, Ini Alasannya

Kamis, 08 Juli 2021 | 10:44
Apple

Apple Cork Campus, Irlandia

Banyak cara yang digunakan perusahaan multinasional untuk 'mengakali' situasi pandemi agar tak mengganggu produktivitas perusahaan.

Beberapa perusahaan supplier Apple dari Vietnam meminta karyawannya untuk menginap di pabrik saat pandemi Covid-19.

Kebijakan tersebut bertujuan agar proses produksi perusahaan tetap berjalan meski kondisi pandemi sedang berlangsung.

Selain itu, kebijakan ini diyakini dapat meminimalisir penularan Covid-19 di negara tersebut.

Baca Juga: Apple Dilaporkan Wajibkan Karyawan Pasang Kamera di Badan Saat Bekerja

Melansir dari Bloomberg, perusahaan supplier Apple dan Samsung di kawasan industri Bac Ninh dan Bac Giang, Vietnam utara meminta 150.000 karyawannya untuk tinggal di kawasan pabrik untuk mengurangi penularan Covid-19.

Berdasar laporan Bloomberg, perusahaan supplier di Vietnam memfasilitasi karyawan dengan tempat peristirahatan yang 'seadanya'.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa ribuan karyawan tidur di tempat tidur susun beralaskan tikar berasal dari bambu.

Kemudian, beberapa karyawan juga menggunakan tenda yang didirikan di aula gedung pabrik.

Perusahaan supplier Apple tak hanya meminta karyawan untuk menginap di pabrik, tapi perusahaan juga menyediakan vaksin bagi karyawan.

Sekitar 400.000 karyawan telah mendapatkan vaksin, termasuk karyawan Apple yang bekerja di kawasan industri tersebut.

Reuters.com
Reuters.com

Ilustrasi pekerja Foxconn

Kondisi kasus Covid-19 di Vietnam sendiri mulai meningkat sejak bulan April lalu dan mengharuskan pemerintah untuk menerapkan kebijakan-kebijakan sulit sekaligus krusial.

Sebelumnya, pemerintah Vietnam pernah menutup sementera seluruh kegiatan industri di kawasan Bac Ninh dan Bac Gianh.

Beberapa perusahaan supplier Apple seperti Foxconn dan Luxshare juga sempat ditutup pada saat itu.

Baca Juga: Menolak WFH, CEO Apple Tetap Berencana Terapkan Model Kerja Hybrid

Pada perkembangannya, pemerintah Vietnam memutuskan utnuk membuka kawasan industri denganpengawasan protokol kesehatan yang cukup ketat.

Foxconn sebagai supplier Apple juga mengaku telah bekerja sama dengan pemerintah Vietnam untuk menaati protokol dan kebijakan yang berlaku.

Foxconn akan menjamin semua kebutuhan hidup dan kesehatan seluruh karyawannya yang bekerja dan menginap di kawasan industri.

Menariknya, kondisi karyawan supplier Apple dan karyawan Apple pusat di Cupertino sangatlah bertolak belakang.

Beberapa waktu lalu, CEO Apple Tim Cook mengeluarkan kebijakan yangberisikan perusahaan akan bekerja secara hybrid demikemajuan yang lebih signifikan.

Sayangnya, rencana Tim Cook tersebut mendapat respon negatif dari karyawannya.

Melansir dariThe Verge, beberapa karyawan Apple terpaksa berhenti karena kebijakan tersebut dan meminta Tim Cook untuk mengubah pendiriannya.

Mereka semua meminta agar tim diberi pilihan untuk bekerja dari jarak jauh karena pertimbangan kondisi keluarga, kesejahteraan, dan kemampuan untuk memberi yang terbaik untuk Apple.

Namun, Apple pada dasarnya menolak permintaan tersebut.

Apple mengungkapkan bahwa setiap keputusan model kerja jarak jauh akan diterapkan setelah para eksekutif menyetujui hal tersebut. (*)

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya