Menjelang Satu Dekade iPod

Kamis, 22 September 2011 | 09:22

iPod

iPod pertama kali diperkenalkan oleh Apple Computers pada 23 Oktober 2001 di Cupertino. Sepuluh tahun yang lalu, siapa yang bakal menyangka iPod bakal menjadi sesuatu yang populer sekitar 5 hingga 9 tahun setelah peluncurannya? Padahal awalnya hanyalah pemutar musik digital saku yang berisi harddisk mini. Hampir satu dekade usia iPod, yang awalnya hanya ada satu jenis, kini berkembang menjadi beberapa jenis untuk menyesuaikan kebutuhan penggunanya: Classic, nano, Shuffle, Touch. iPod juga berevolusi menjadi iPhone dan iPad.

Lalu kira-kira bagaimana kabar iPod saat memasuki dekade kedua? iPod secara perlahan namun pasti mulai beralih ke media penyimpanan berbasis flash. Format media juga semakin kaya, mulai dari musik, gambar dan foto, hingga video. Bahkan iPod Touch memiliki kemampuan untuk terhubung dengan internet. Dengan Nike+, iPod berhasil mendapat perhatian lebih dari kalangan pelari, bahkan mendorong orang untuk berlari. Berikut opini pribadi saya mengenai lini produk iPod menjelang usia satu dekade:

iPod Classic sudah tidak memiliki banyak tempat di pasar. Benar-benar hanya untuk pengguna yang membutuhkan kapasitas lega. Dengan 160GB, tidak banyak orang yang ingin membawa 40.000 lagu ke luar rumah, kecuali memfungsikan sebagai harddisk eksternal. Hingga saat ini, saya rasa Apple mempertahankan varian ini hanya karena alasan historis. Tinggal menunggu waktu saja. Jika Steve Jobs masih menjabat, mungkin ia akan benar-benar melempar iPod Classic ke dalam peti mati di atas panggung.

iPod Shuffle merupakan solusi iPod ekonomis. Fitur “shuffle” itu sendiri sepertinya merupakan “akal-akalan” Apple untuk menghibur penggunanya karena tidak dilengkapi dengan layar yang informatif. Banyak orang yang memandang sepele iPod Shuffle karena “minimalis”. Namun, saya pribadi merasa iPod Shuffle ini adalah iPod yang paling fungsional sebagai pemutar musik musafir, apalagi setelah ditambahkan fitur klip penjepit mulai generasi kedua.

iPod nano adalah penerus iPod mini yang awalnya diposisikan sebagai iPod murah dengan kapasitas terbatas. Namun dengan media berbasis flash, tentunya iPod nano memiliki beberapa kelebihan seperti konsumsi daya yang efisien dan daya tahan terhadap guncangan. Awalnya hanya memiliki kemampuan menampilkan foto, lalu sempat mampu memainkan video (generasi 3 hingga 5), hingga kini memiliki layar sentuh-jamak (multitouch). Sepertinya saat ini iPod nano adalah lini iPod yang paling laris. Dengan desain terbaru yang mirip iPod Shuffle, saya rasa popularitas iPod nano ini akan meningkat di kalangan pengguna Nike+.

iPod Touch, bisa jadi hadir sebagai alternatif iPhone yang ekonomis tanpa fungsi telepon seluler. Seperti yang pernah saya ulas sebelumnya, dengan iOS dan layar lebar sentuh-jamak, sepertinya baik iPod Touch dan iPhone telah bergeser fungsi pemutar musik menjadi fungsi sampingan. iPod Touch dan iPhone lebih berfungsi sebagai perangkat internet musafir, perangkat permainan, ataupun komputer saku. Di samping fungsi telekomunikasinya, fitur dan spesifikasi iPod Touch dan iPhone ini mirip-mirip. Jika Apple akan menerapkan “iPhone murah” sebagai strategi untuk memasuki pasar harga menengah (mid-end), maka kemungkinan “iPhone murah” ini akan mengkanibal pasar iPod Touch. Toh, jika iPad bisa ditambahi fungsi 3G, tentunya iPod Touch juga bisa kan?

iPad? tidak usah dikomentari. Dengan segala kontroversinya, produk ini di atas angin. Melampaui jauh angka penjualan produk sejenis dari kompetitor. Mungkin sekarang memang masa kejayaan iPad.

Bagaimana menurut Anda tentang iPod dalam memasuki dekade kedua usianya?


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Adham Somantrie