Menulis Blog Hanya Menggunakan iPad

Selasa, 19 Maret 2013 | 15:13

Oleh kebanyakan orang iPad tidak pernah dipandang sebagai komputer sesungguhnya, karena tidak mempunyai pengaturan file sistem layaknya OS X. Tapi, hal tersebut sebenarnya tidaklah penting. Komputer adalah sebuah alat yang dapat membantu kita menyelesaikan pekerjaan, begitu juga dengan iPad. Yang dibutuhkan hanyalah kecerdikan kita memanfaatkan alat yang dipergunakan.

Kenapa menulis menggunakan iPad?

Belakangan ini saya sedang mengandrungi mengerjakan tulisan-tulisan untuk MakeMac secara penuh di iPad dan semakin jarang menggunakan MacBook Pro untuk menulis.

Saya lebih menyukai menulis di iPad dikarenakan hanya dapat menampilkan satu aplikasi pada suatu waktu. Membuat saya tetap fokus kepada tujuan menyelesaikan suatu artikel, sekaligus menghindari noise yang disebabkan oleh aplikasi lain — Notification Center saya benar-benar matikan. Beda halnya dengan menulis di MacBook karena kemampuannya membuka banyak jendela sekaligus, sangat mudah melupakan apa tulisan dan sangat susah menghindari noise yang bisa berasal dari Twitter, Skype atau iMessage.

iPad dapat menjadi mesin blogging yang sangat mumpuni dengan aksesoris dan aplikasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhanmu. Berikut inilah aksesoris dan aplikasi yang saya pakai untuk menulis blog.

Hardware: iPad dan aksesorisnya

Saya lebih menyukai iPad generasi ketiga versi 3G dikarenakan tuts tombol keyboard yang lebih besar, mirip dengan tuts keyboard pada MacBook. Selain itu layar retinanya membuat mata saya lebih nyaman untuk membaca tulisan.

Ketika di rumah, saya lebih senang mengetik menggunakan keyboard Bluetooth yang datang bersama case Belkin iPad. Case-nya membuat iPad menjadi berat dan cepat panas, jadinya gak pernah dipakai lagi. Untungnya keyboardnya nyaman dipakai, terutama karena ada tombol khusus untuk iPad seperti tombol Home. Foto dibawah ini merupakan setup tempat menulis menggunakan iPad di rumah saya yang sempit.

Sedangkan ketika on the go, saya lebih senang memakai iPad smart cover sebagai stand iPad, kemiringannya cocok untuk mengetik, tentunya tanpa keyboard Bluetooth.

Saya sangat jarang meliput suatu acara, tapi ketika harus menggunakan kamera beneran (bukan iPhone), foto-foto dari kamera dapat ditransfer langsung ke iPad menggunakan iPhoto menggunakan converter kecil ini yang sudah saya miliki semenjak iPad generasi pertama. Berhubung SD-Card saya kapasitasnya kecil, dapat mentransfer foto langsung ke iPad yang mempunyai storage lebih besar tentunya sangat membantu.

Aplikasi

Salah satu kekuatan iOS dikarenakan oleh banyaknya aplikasi berkualitas. Saya cukup selektif dalam memilih aplikasi pihak ketiga. Tapi sebelumn menyebutkan aplikasi tersebut, saya jelaskan dulu tips yang dapat mempermudah proses pengetikan di iPad.

Dalam menggunakan iPad, saya seringkali berganti-ganti menulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Untuk mempermudah mengetik, saya mengaktifkan kedua keyboard bahasa tersebut. Ketika mengetik untuk MakeMac saya memakai keyboard Bahasa Indonesia, dan ketika ingin mengetik dalam Bahasa Inggris saya berpindah ke keyboard Bahasa Inggris. Kedua setingan keyboard tersebut dapat mempelajari kata-kata yang diketikan secara terpisah. Keyboard Bahasa Inggris hanya akan mempelajari kata-kata yang diketikan ketika keyboard Bahasa Inggris dalam keadaan aktif. Dengan begitu, semakin banyak Bahasa Indonesia yang benar saya ketikan, maka iOS akan semakin pintar dalam memprediksi kata-kata dan mempercepat proses pengetikan.

OK, selanjutnya ke daftar aplikasi yang dipakai.

Untuk meriset artikel, saya menggunakan Pocket sebagai gudang inspirasi dan sumber artikel yang bisa berasal dari mana saja tanpa peduli memakai OS atau perangkat. Bukan cuma saya yang memakai Pocket, para penulis MakeMac sangat menggemarinya, terlihat dari berbagai review dan berita yang tampil. Selain Pocket, saya memakai Evernote juga sebagai pilihan gudang informasi lainnya yang tidak dapat ditampung oleh Pocket.

Aplikasi pilihan untuk menulis Saat ini jatuh pada Poster. Poster merupakan sebuah aplikasi manajemen blog yang mendukung WordPress dengan sangat baik. Kalau memakai WordPress, dijamin tidak akan menyesal menggunakan Poster. Poster merupakan aplikasi yang sempurna, karena kemampuannya yang mendukung custome field dan bisa upload gambar ke blog WordPress. Antar mukanya juga sangat ramah dan rapih, membuat tulisan menjadi fokus utama. Dengan Poster saya bisa melakukan proses menulis, unggah gambar, edit slug, entri custom field sampai dengan publish artikel tanpa perlu membuka halaman Admin Wordpess.

Sebelumnya, saya menggunakan ByWord, tapi tampaknya Poster akan menjadi aplikasi pilihan untuk menulis sampai ada aplikasi lain yang bekerja lebih baik. Sempat juga menggunakan aplikasi WordPress, tapi dikarenakan terlalu banyak bugs, tidak pernah saya gunakan lagi.

Untuk pengolahan gambar, saya menggunakan Skitch untuk memotong gambar yang dibutuhkan. Skitch juga mampu menangkap tampilan website, kalau diperlukan untuk mengambil screenshot suatu layanan atau website aplikasi. Karena Skitch hanya mampu memotong gambar, untuk mengubah ukuran gambar harus menggunakan aplikasi lain, pilihan jatuh kepada iResize. Tampilan iResize memang tidak cantik tapi tetap mudah dimengerti dan pastinya mampu mengubah ukuran gambar dengan cepat.

Bagaimana dengan transfer file dari Mac atau iPhone ke iPad? Sekarang sih gampang banget, saya memakai Instashare untuk mengirim gambar, dan Documents untuk mengirimkan banyak file sekaligus ke iPad melalui Finder — Tutorial mengenai Document akan saya jelaskan pada artikel yang akan datang.

Apabila kamu ingin membuat iPad sebagai mesin utama untuk blogging, update ke iOS 6 wajib hukumnya. Karena adanya fitur unggah gambar. Versi iOS sebelumnya tidak bisa Upload gambar, membuatnya tidak berguna apabila engine blog kamu hanya bisa diakses melalui web saja.

Keterbatasan

Blogging menggunakan iPad masih ada terdapat batasan-batasan yang saat ini tidak mungkin, atau pada saat ini saya belum menemukan cara untuk mengatasinya.

Salah satu yang belum bisa dilakukan adalah meng-embed video dari YouTube atau layanan video lainnya.

Selain itu memproses gambar yang rumit belum dapat dilakukan, misalnya melayout ulang suatu gambar yang indah untuk review masih sangat susah untuk dilakukan. Mungkin bisa dilakukan menggunakan berbagai macam aplikasi, tapi akan memakan banyak waktu. Untuk hal itu saya berpaling ke Mac menggunakan Pixelmator.

Artikel ini sepenuhnya ditulis menggunakan iPad, gambar-gambar diproses menggunakan aplikasi yang disebutkan di atas.

Apakah kamu mau mencoba bekerja sepenuhnya menggunakan iPad? Ada pertanyaan? Silakan layangkan di komentar di bawah ini.


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Tag :

Editor : Kuswanto