Pictrgraph: Ambil Foto, Bagikan dan Jadikan Puzzle

Selasa, 28 Mei 2013 | 20:21

Sekarang berbagi foto menjadi lebih mudah. Berterima kasihlah terhadap teknologi karena kini, kamu bisa mengambil foto berkualitas tinggi dan membagikannya ke wadah-wadah khusus layaknya Facebook, Instagram, Path dan EyeEm.

Kali ini kami akan mengulas wadah khusus lainnya yang bernama Pictrgraph. Aplikasi berbagi foto yang masuk ke dalam kategori game ini – serius – mungkin bukanlah sebuah wadah yang akan kamu sukai. Tapi ia memiliki keunikan tersendiri.

Seperti yang sudah saya sebutkan, ia masuk ke dalam kategori game. Hal ini tidak lain dan tidak bukan berkat fitur puzzle yang disematkan oleh sang pengembang, CIRCOXX LLC. Jadi, alih-alih hanya menjadi jejaring sosial berbagi foto semata, Pictrgraph juga bisa menjelma menjadi sebuah game menyusun puzzle dari foto-foto yang kita dan orang lain bagikan.

Pertama kali kamu mengakses aplikasi ini, kamu akan dimintai untuk melakukan sign up/login. Setelah melewati proses tersebut, kamu akan dihadapkan dengan tampilan utama aplikasi ini yang bertemakan hitam putih.

Tapi icon kamera yang ada di bar bagian bawah untuk mengambil foto, dan setelah itu, kamu bisa memainkan puzzle dari foto yang sudah kamu ambil. Kamu juga bisa membagikan puzzle tersebut kepada teman-teman kamu lainnya.

Konsep jejaring sosialnya Pictrgraph serupa dengan Instagram. Seusai mengambil gambar, kamu bisa menambahkan beragam filter, dan kemudian membagikannya ke dalam timeline untuk dilihat oleh para follower kamu. Dan bila beruntung, foto kamu juga bisa masuk ke dalam featured photo.

Namun di luar fitur-fitur yang ditawarkan oleh sang pengembang lewat Pictrgraph, saya menemukan ada beberapa hal yang amat sangat disayangkan. Hal-hal tersebut berasal dari sektor antarmuka, konsep dan alur.

Dari segi antarmuka, saya merasa absurd sekali ketika melihat font yang digunakan ukurannya tidak sama. Beberapa ukuran icon sendiri juga terlihat tidak proposional sama sekali. Seakan-akan aplikasi ini dibuat dengan asal. Tampilan potongan puzzle juga tidak menampilkan tampilan yang nyaman di mata. Potongannya terasa palsu.

Saya juga menyayangkan konsep yang dipakai oleh si pengembang terhadap Pictrgraph. Bila mereka ingin menjadikan Pictrgraph sebuah game, kenapa harus ada embel-embel jejaring sosialnya? Kenapa tidak difokuskan saja untuk membuat game puzzle berdasarkan foto yang diambil pengguna? Pictrgraph akan lebih bagus jika fitur jejaring sosialnya dihilangkan, dan berfokus untuk perbaikan grafisnya.

Dan terakhir, dari segi alur. Satu hal fatal yang dilakukan oleh sang pengembang adalah dengan ‘memaksa’ setiap calon pengguna aplikasinya untuk melakukan sign up, sebelum mereka mencoba fitur-fitur yang ada. User saja belum tahu itu aplikasi apa dan belum tahu apakah Pictrgraph memang layak pakai atau layak delete, tapi kenapa sudah harus sign up?

Pengutaraan Sayz Lim dari MakeMac mungkin bisa menggambarkan kekurangan Pictrgraph dari segi alur:

Aplikasimu telah berhasil mengusir banyak calon pengguna karena satu halaman yang meminta pengguna membuat akun ketika mereka baru menjalankan aplikasi untuk pertama kalinya. Mengapa? Belum sempat mengetahui bagaimana aplikasi bekerja, sudah diminta membuat akun. Kecuali aplikasimu sudah digunakan cukup terkenal, seperti Instagram, maka niat pengguna mencobanya akan turun menjadi nol.

Sayz Lim – Apakah Aplikasi Buatanmu Mengusir Calon Pengguna?

Secara keseluruhan, CIRCOXX LLC perlu memperbaiki hal yang pertama dan kedua. Karena selama kedua hal tersebut belum diperbaiki, saya rasa aplikasi ini belum layak pakai – bahkan, mungkin belum layak rilis.

Mengenai kekurangan dari segi konsep, itu diluar kapasitas saya. Itu pilihan mereka untuk menghadirkan konsep seperti itu. Tapi ada baiknya bila fitur jejaring sosialnya dihilangkan, dan berfokus saja untuk membuat sebuah game yang bergrafis oke tanpa alur yang tidak masuk akal.

Download · Harga:


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Tag :

Editor : Hendra Saputra