Review Mail Pilot: Pengolah Email Intuitif Membantu Menyelesaikan Tugas Tanpa Stress

Jumat, 17 Januari 2014 | 15:24

Apakah kamu sedang mencari pengolah email alternatif yang lebih baik daripada aplikasi bawaan Mail.app, atau kamu merupakan salah satu pengguna Sparrow yang bertahan memakainya sampai saat ini walaupun pengembangannya sudah dibekukan?

Coba cek aplikasi baru pengolah email Mail Pilot, yang berjanji membuat pengolahan email yang memfokusikan kepada sistem produktivitas dengan menggabungkan sistem to-do dengan email.

Mail Pilot dibuat oleh Mindsense dimulai dengan proyek Kickstarter pada awal Januari 2012. Proyek Mail Pilot mendapatkan 1.623 dukungan dan mendapatkan dana 156% melebihi target yang ditetapkan. Tidaklah heran, karena pada saat itu belum ada inovasi aplikasi di ranah aplikasi email iOS. Sekarang Mail Pilot meluncurkan versi OS X yang sudah saya coba selama masa beta untuk umum.

Bagi yang sudah pernah memakai Mailbox di perangkat iOS, proses yang dipakai Mail Pilot agak mirip. Tapi, ada banyak perbedaannya pengolahan email yang membuat Mail Pilot lebih unggul dan sederhana daripada Mailbox.

Baca Review Mailbox: Aplikasi Email Terbaik Buat iPhone

Pengaturan Email oleh Mail Pilot

Bagi yang mempunyai inbox email yang sibuk akan kewalahan dengan jumlah email yang masuk. Email baru yang sudah masuk inbox kemudian harus di kelompokan dengan diberi label atau dimasukan ke dalam folder yang sesuai. Sebagian besar aplikasi email tidak memberikan cara cepat pengkategorian email, pengguna harus melakukannya secara manual.

Mail Pilot memberikan solusi dari masalah tersebut. Setiap email diperlakukan sebagai sebuah to-do yang harus diselesaikan, diingatkan kembali atau dikesampingkan pada lain waktu. Secara garis besar, Mail Pilot mempunya dua sistem Kategori dan Inbox.

Inbox adalah kotak surat berisi email yang harus diproses ke kategori yang disediakan oleh Mail Pilot.

Yang dimaksud dengan kategori adalah sistem pengelompokan email yang dipecah menjadi, Complete, Review on Date, List dan Set Aside. Setiap email yang masuk, bisa dimasukan ke salah satu 4 kategori tersebut. Dengan begitu, Mail Pilot akan menjaga inbox tetap bersih atau banyak yang menyebutnya dengan istilah inbox zero.

Mari kita bahas satu persatu supaya lebih mendetail, bagi yang sudah mengerti hanya berdasarkan nama kategoriya, silakan lanjut ke bagian selanjutnya.

Setiap pesan yang masuk ke Mail Pilot merupakan sebuah to-do yang ditandai dengan lingkaran yang bisa dicentrang untuk menjadikan mengubah status email tersebut menjadi Complete. Complete disini bisa diartikan juga sebagai memindahkan email tersebut ke dalam arsip yang tidak perlu lagi ditindak lanjuti.

Mengatur tanggal peninjauan ulang suatu email bisa menggunakan kategori Remind. Ketika tanggal yang diatur di Remind sudah tiba, email tersebut akan kembali muncul di Inbox bagian atas dengan nama judul Today’s Reminders. Sedangkan email yang yang masa tinjau ulangnya masih jauh bisa dilihat pada tab Upcoming.

Saat ini kita mendapatkan email bukan hanya dari teman atau rekan saja. Ada juga email berupa newsletter, atau email pemberitahuan dari sosial media, atau bahkan kuitansi dari iTunes Store. Kamu bisa memilah-milah email tersebut kedalam List. Pada dasarnya List merupakan sebuah folder yang Mail Pilot buat di akun emailmu.

Set Aside, salah satu fitur yang saya sering pakai. Bisa diartikan dengan Nanti Aja. Saya memakainya untuk email-email yang tidak mempunyai tenggat waktu tapi tetap harus ditindak lanjuti pada suatu saat.

Itulah konsep-konsep dasar dari Mail Pilot, apabila masih bingung, coba saja tengok video demo-nya.

Konsep Produktivitas Email Bagi Yang Sibuk

Setiap hari saya mendapatkan puluhan email dari beberapa akun email, dengan Mail Pilot saya bisa fokus kepada satu bagian tertentu serta mengatur prioritas akan email yang diterima. Mungkin dikarenakan yang sederhana, mudah digunakan, ramah keyboard membuat Mail Pilot seperti zen-nya email client. Menerima mengatur dan mengirim email dengan Mail Pilot terasa lebih tenang dan nyaman.

Mail Pilot memang dibuat untuk pengguna yang mempunyai lalu-lintas email yang padat. Konsep yang diusung oleh Mail Pilot sangat membantu pemilahan email menggunakan sistem kategori yang disebutkan sebelumnya.

Pengguna dapat fokus di tab Today untuk melihat email apa saja yang jatuh tempo pada hari ini. Ketika di tab Today, email dari List, Inbox atau tempat lainnya tidak ditampilkan. Fokus kepada satu bagian dan menghalangi informasi lain yang bisa ditunda akan meningkatkan produktivitas.

Antar Muka Minimalis Yang Ramah

Ketika pertama kali menjalankan Mail Pilot, agak terkejut dengan antar muka yang sungguh sederhana. Tidak ada icon di tool bar, hanya berupa tombol dan teks. Begitu juga di bagian daftar dan pesan email, desainnya sangat minimalis. Warna yang dipakai hanya warna merah yang menjadi pusat perhatian. Bagian yang diwarnai merah merupakan hal-hal yang sangat penting di Mail Pilot yang bakal langsung dikenali oleh penggunanya.

Hal yang menarik dari Mail Pilot adalah ditampilkannya tombol shortcut untuk perintah-perintah umum seperti Reply, Reply All, Forward dan aksi-aksi lain. Hal ini sangat membantu bagi pengguna Mail Pilot baru untuk melakukan serangkaian perintah hanya melalui keyboard. Memakai shortcut tentunya jauh lebih cepat daripada harus klik sana-sini dengan mouse.

Bahkan, pemilihan kategoripun bisa dilakukan menggunakan tombol keyboard. Misalnya, untuk memasukan email ke List, saya tinggal tekan tombol L kemudian mengetikan nama List-nya, apabila namanya sudah pernah dibuat, Mail Pilot akan menyelesaikannya dengan otomatis.

Pesan email yang berantai ditampikan yang paling lama terlebih dahulu, yang terbaru ditampilkan di paling bawah. Hal ini sebenarnya memang lebih masuk akal, tapi karena saya terbiasa di Mail app yang menampilkan sebaliknya. Untungnya ada opsi pengaturan email berantai.

Attachment ditampilkan di bagian paling bawah jendela isi pesan email. Semua attachment yang ada di email yang besangkutan ditampilkan. Sangat mudah untuk mencari attachment dengan cepat di suatu email yang saling terkait dan panjang. Attacment juga ditampilkan di daftar email sebelah kiri, sangat informatif. Fitur seperti ini bagi saya merupakan salah satu yang terbaik, karena saya menerima dan mengirim attachment berupa gambar, PDF atau file lainnya. Tidak perlu lagi menggali tiap pesan email untuk mendapatkan satu attachment.

Daftar email disebelah kiri ditampilkan berdasarkan tanggal. Hal ini mendorong kita untuk menyortir email dan melakukan proses sesuai dengan konsep Mail Pilot, bukan ditumpuk di Inbox. Email yang berantai ditampilkan hanya sebagai satu email dan yang ditampilkan adalah email terbaru yang didapatkan, bukan sistem baru tapi menurut saya yang tampilannya lebih baik daripada Mail.app.

Terdapat beberapa kekurangan yang agak mengganggu pada bagian pengisian alamat email. Alamat email yang dituliskan di To, CC atau BCC tidak bisa drag-n-drop. Kadang-kadang ketika Reply To All, saya harus mengganti penerima email dan memindahkannya ke CC. Karena tidak bisa drag-n-drop, terpaksa alamat email harus diketikan manual kemudian alamat email yang salah tempat dihapus.

Di Halaman Selanjutnya: Dukungan Layanan Email, Kekurangannya dan Kesimpulan

Download · Harga:

Mendukung Layanan Email Populer

Mail Pilot mendukung standar akun email IMAP yang merupakan protokol umum disemua penyedia layanan email seperti iCloud, Yahoo!, Outlook.com, Google Apps dan Gmail. Para pengguna yang ingin mencoba Mail Pilot tidak perlu khawatir asalkan menggunakan protokol IMAP. Bagi yang masih memakai POP3, Mail Pilot tidak mendukungnya.

Proses penambahan akun sangat mudah. Mail Pilot secara otomatis akan mendeteksi penyedia layanan email yang dipakai berdasarkan alamat email. Bahkan akun email Google Apps langsung terdeteksi sebagai akun Gmail. Bagi yang memakai email dari hosting sendiri, Mail Pilot tentunya mempunya setingan akun yang lebih mendetail.

Yang Kurang dari Mail Pilot

Walaupun Mail Pilot sesuai dengan kebutuhan dan alur kerja saya. Tapi masih ada beberapa hal yang kurang pas dan mengurangi keramahannya. Kekurangan yang disebutkan dibawah ini merujuk kepada Mail Pilot versi beta atau rilis pertama.

Mengganti nama List merupakan salah satu yang tampaknya wajib ditambahkan. Sangat tidak lucu kalau harus menghapus List yang berisi banyak email karena baru nyadar ternyata ada kesalahan ketik di namanya.

Mail Pilot tidak otomatis memilih alamat email yang sesuai dengan Inbox terpilih. Sebagai contoh ketika saya sedang membuka Inbox akun iCloud, pada saat membuat email baru, alamat email yang dipakai masih email MakeMac. Semoga pendeteksian otomatis ini bisa di tambahkan dirilis berikutnya supaya tidak ada kesalahan memakai akun email yang bisa berakibat fatal bagi pelaku bisnis.

Kesimpulan

Saat ini Mail Pilot untuk Mac sudah tersedia di App Store. Mail Pilot sangat cocok bagi orang yang mempunyai banyak akun dan mendapatkan email sampai ratusan dalam sehari. Antarmuka yang sederhana membuat pengolahan email menjadi lebih fokus kepada isi email yang nantinya bisa dikategorikan. Bagi yang ingin belajar memakai aplikasi email dan mengatur email dengan baik, Mail Pilot sangat patut untuk dipertimbangkan.

Apakah kamu sudah memakai Mail Pilot, bagaimana pendapatmu? Atau menjadi tertarik memakainya?

Download · Harga:


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Kuswanto