Review Bloody Mouse: Gaming Mouse Berfitur Multi-Core

Kamis, 10 Juli 2014 | 14:54

Review Bloody Mouse: Gaming Mouse Berfitur Multi-Core

Mouse, perangkat input komputer yang satu ini terkadang menjadi hal yang sepele, namun tidak untuk sebagian para penggemar game. Baru-baru ini tim MakeMac mendapat kiriman beberapa mouse dengan merk Bloody by A4Tech.

Namun sayang sekali untuk dapat menggunakannya secara maksimal, mouse ini harus menggunakan driver yang sementara hanya tersedia untuk sistem operasi Windows. Oleh karena itu tim MakeMac meminta bantuan beberapa teman gamers untuk mencobanya. Berikut ini hasil review mouse Bloody yang dibantu oleh Santo dan Didi.

Sekilas Tentang Bloody

Kelebihan utama yang dimiliki Bloody adalah mendukung “Multi-Core” atau menyimpan beberapa pengaturan menarik untuk membantu kamu bermain game First Person Shooter (FPS). Selain itu teknologi optik yang diberikan juga cukup unik yaitu Holeless Engine untuk memberikan keakuratan dan menjauhkannya dari cairan. Teknologi Metal Feet juga disematkan pada setiap varian Bloody agar kamu dapat menggerakkan mouse dengan nyaman dan tanpa khawatir cepat menipis.

Mengenai teknologi Multi Core, terdapat 4 level yang diberikan pada mouse Bloody. Produk kelas awal hanya mendukung 2 level dan tentu saja versi high end mendukung pengaturan hingga 4 level atau dinamakan Ultra Core 4. Beberapa hal menarik bisa diatur dengan fitur Multi Core tersebut. Antara lain profil menembak turbo, akurasi tembakan yang lebih baik, sniper mode, pengaturan DPI dengan mudah, macro mode dan lain sebagainya.

Selain itu setiap mouse Bloody dirancang dengan tombol tambahan untuk melakukan tembakan turbo dengan lambang angka 1, 2, 3 serta N. Aktifkan mode 2 untuk menembak 2x berurutan dengan cukup menekan mouse sekali, dan seterusnya.

Seperti yang sudah dibahas di awal, kamu harus menginstal aplikasi untuk membuat berbagai macam pengaturan bagi mouse Bloody. Aplikasi tersebut dapat diunduh dari tautan resmi Bloody.

Bloody V3MA

Versi paling dasar dari mouse Bloody ini memiliki bentuk yang cukup sederhana dan tombol yang minimalis. Bentuknya yang agak memanjang cocok untuk kamu yang memiliki ukuran jari panjang dan tombol sisi samping di dekat ibu jari kanan dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan.

Setelah kamu menginstal aplikasi untuk melakukan konfigurasi, komputer akan mendeteksi mouse tersebut dan kamu dapat mulai melakukan beberapa pengaturan. Meskipun termasuk dalam versi dasar, kamu dapat mengatur Bloody V3MA dengan Ultra Core 3.

Secara tampilan, Bloody V3MA terlihat sederhana dengan satu warna hitam doff di seluruh permukaan dan 3 tombol turbo yang mudah diakses di bawah scroll wheel. Namun bagi kamu yang sangat gemar bermain game FPS, sepertinya versi berikutnya akan lebih cocok untuk kamu gunakan.

Bloody ZL5A

Mengusung tagline Sniper Laser Gaming Mouse, versi ini memiliki kelebihan yang cukup menarik. Kamu dapat mengaktifkan mode sniper dengan menekan dan tahan tombol bergambar sasaran tembak di sisi dekat ibu jari. Setelah itu gerak mouse akan menjadi sedikit berat, membuat kamu dapat membidik senjata sniper dengan lebih akurat dan handal.

Selain tombol tersebut, ZL5A juga mempunyai sebuah knob yang posisinya di dekat tombol Sniper Mode. Salah satu fungsinya adalah mengganti akurasi DPI sesuai dengan 5 pengaturan yang sudah diatur sebelumnya pada driver Bloody Mouse. Caranya adalah tekan dan tahan knob tersebut ke arah atas hingga lampu pada scroll mouse berubah menjadi berkedip. Setelah itu putar scroll mouse ke arah depan untuk mengubah akurasi DPI dan tutup pengaturan dengan mengulangi langkah pertama.

Bloody TL8A

Versi ini sedikit berbeda dengan beberapa tipe Bloody lainnya secara warna permukaan. Ya, mengusung perpaduan warna silver dan hitam serta sedikit motif carbon, TL8A termasuk dalam kelas atas karena mendukung Multi Core hingga level 4.

Mirip dengan ZL5A yang memiliki tombol berbentuk knob, namun TL8A menyematkan tombol tersebut di sisi garis tengah mouse, dekat dengan tombol scroll. Saya lebih menyukai peletakan tersebut karena membuatnya mudah diakses tanpa perlu kerepotan menggunakan jempol seperti seri ZL5A. Secara performa bisa dikatakan mirip dengan ZL5A, perbedaannya adalah tidak memiliki tombol Sniper Mode.


Baca Juga:

Bloody R8A

Seri wireless atau mouse tanpa kabel juga dihadirkan oleh Bloody dengan mengusung nama R8A bertagline “Zero Lag”. Diberi tagline demikian untuk menepis isu bahwa mouse gaming dengan koneksi tanpa kabel biasanya terkesan lambat atau sering putus koneksi ditengah permainan.

Dalam paket penjualannya terdapat sebuah kabel charger mini USB serta perpanjangan kabel USB untuk menghubungkan dongle dengan komputer secara mudah. Tampilan mouse ini cukup menyita perhatian saya karena terlihat gahar bila dilihat dari sisi atas.

Tidak seperti 2 seri sebelumnya yang memiliki tombol berbentuk knob, R8A tampil minimalis dengan 7 tombol saja.

Bagaimana dengan baterainya? Nah, ini yang cukup menarik karena R8A dibuat dengan baterai internal yang diisi ulang melalui slot micro USB yang terdapat di bagian depan mouse. Hal ini membuatnya terasa ringan dan tidak takut kehabisan baterai karena kamu bisa melakukan charging langsung dari komputer.

Bagaimana dengan performanya? Tagline “Zero Lag” yang dihadirkan memang benar adanya; saat uji coba bermain selama beberapa jam tidak ditemui masalah koneksi dengan mouse Bloody R8A. Memantau kapasitas baterai juga dapat dilakukan dengan mudah karena aplikasi driver Bloody mouse akan menampilkannya dalam bentuk ikon kecil disamping tanda pengaturan sensitifitas mouse.

Hasil Akhir

Pada awalnya memang terasa cukup sulit untuk mempelajari dan membuat beberapa pengaturan tambahan yang tidak ada di mouse lain. Namun setelah mahir, pengalaman bermain game FPS seperti Counter Strike dan Point Blank menggunakan mouse Bloody baru terasa seru.

Akurasi tembakan menjadi lebih tepat sasaran karena fitur yang disematkan, mengganti mode turbo yang dapat dilakukan dengan mudah serta opsi kustomisasi beberapa tombol dan pengaturan sensitfitas membuat Bloody mouse layak kamu coba untuk bermain game FPS favorit.

*Credit and Thanks: Didi, Santo for the review and Jo Jou for photos


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Tag

Editor : Bagus Hernawan