The Room Three, Terjebak di Pulau Puzzle Penuh Misteri

Selasa, 10 November 2015 | 20:14

Tahun lalu, tepatnya tanggal 3 Oktober 2014, tim pengembang Fireproof Games mengumumkan bahwa mereka sedang bekerja untuk membuat seri ketiga dari game The Room. Seri ketiga ini rencananya akan dirilis pada tahun 2015. Saya sebagai penggemar game puzzle, merasa senang, karena sekali lagi game puzzle yang selalu saya tunggu-tunggu kelanjutannya ini akan berlanjut.

The Room dan The Room Two adalah dua seri pertama yang sangat sukses di App Store. Dua game ini berturut-turut mendapatkan gelar Editor’s Choice pada App Store di seluruh dunia, tidak hanya pada satu negara saja.

Semua seri The Room adalah sebuah game physical puzzle, dimana tugas pemain adalah memecahkan puzzle yang hadir dengan berbagai macam bentuk. Game puzzle dapat digunakan untuk menguji kemampuan memecahkan masalah seorang pemain, termasuk logika, pengenalan pattern tertentu dan melengkapi kata.

Sosok Misterius di Kereta

Permainan dimulai saat karakter sedang melakukan perjalanan sendirian menggunakan kereta. Tiba-tiba saja hadir sekilat sosok yang terlihat samar-samar. Tidak jelas apa yang dimaksud oleh sosok misterius tersebut, namun petualangan dimulai dari kotak aneh yang ditinggalkan olehnya.

The Room Three memberikan sebuah puzzle yang cukup sederhana namun sulit untuk dipecahkan karena kita tidak hanya harus berpikir keras untuk memecahkannya, namun juga memperhatikan sekitar untuk mendapatkan sebuah petunjuk bagaimana suatu puzzle dapat dipecahkan.

Ada beberapa hal unik yang dapat kalian temui pada setiap puzzle pada game ini. Hal pertama adalah adanya puzzle di dalam puzzle. Game puzzle lain biasanya hanya mempunyai satu tingkatan puzzle yang harus diselesaikan. Ketika puzzle ini selesai dipecahkan maka pemain langsung dapat berpindah ke area baru untuk memecahkan puzzle berikutnya.

Hal kedua adalah adanya hubungan antara satu puzzle dengan yang lain di area yang berbeda. Game puzzle kebanyakan memiliki suatu batasan dimana objek yang didapat pada suatu area berarti hanya akan berfungsi untuk memecahkan puzzle pada area yang sama.

Hal ketiga adalah interaksi dengan objek yang ditemukan. Memang tidak semua objek yang pemain temukan akan mempunyai petunjuk di dalamnya. Namun beberapa objek lainnya membutuhkan interaksi pemain untuk dapat melihat maksud sebenarnya dari objek tersebut. Jadi tidak ada salahnya untuk meneliti semua objek temuan yang telah didapatkan.

Selain tiga hal yang telah saya sebutkan diatas, pemain juga akan dihadapkan dengan grafis yang baik dan detail, juga musik latar yang sesuai dengan tema di dalam game yaitu misteri. Jadi bersiaplah untuk selalu menemukan puzzle dan objek yang akan membuat kamu tetap bingung dan penasaran selama dalam permainan.

Pemain Dipaksa Untuk Berpikir dan Tidak Menyerah

Tampilan pada The Room Three cukup sederhana. Inventory pemain ditampilkan pada bagian kiri layar. Semua objek yang ditemukan oleh pemain dapat kalian lihat pada bagian ini. Sedangkan bagian kanan akan diisi oleh sebuah kacamata ajaib yang berfungsi untuk melihat beberapa petunjuk, yang hanya akan muncul jika kalian menggunakannya. Interaksi antar objek dapat dilakukan dengan menarik objek pada inventory di sebelah kiri, dan meletakannya diatas objek lain.

Ketika kalian dipaksa untuk menyerah karena mungkin terlewat suatu petunjuk atau dihadapkan dengan suatu puzzle yang memang sulit untuk dipecahkan, maka mungkin sudah saatnya menggunakan petunjuk. Namun jangan keburu senang dulu. Sebuah petunjuk dalam game ini bukanlah sebuah solusi akhir. Kalian tetap harus berpikir sedikit untuk mencerna apa yang dimaksud dari petunjuk tersebut. Ini yang saya suka, memberi waktu pemain untuk tetap berpikir dan tidak menyerah begitu saja.

Petunjuk Yang Terlalu Cepat, Hampir Tidak Terbaca

Ada satu hal yang saya kurang suka berkaitan dengan petunjuk ini, yaitu tampilan petunjuknya yang menghilang dalam waktu sangat singkat. Begitu singkatnya sehingga saya terpaksa untuk mengulanginya beberapa kali untuk dapat membaca seluruh kalimatnya dengan baik.

Menurut saya, hal ini kurang praktis dan seharusnya dapat diperbaiki dengan sistem petunjuk yang tetap akan muncul di layar dan hanya akan menghilang ketika pemain melakukan tap pertama kali pada layar, menandakan bahwa mereka siap untuk bermain kembali. Tidak terlalu memudahkan, tetapi juga memberikan kesempatan pemain untuk mencerna dengan baik apa yang dimaksud dari setiap petunjuknya. Cukup adil bukan?


Baca Juga:

Kesimpulan

Bukan suatu hal yang mengherankan apabila The Room Three adalah sebuah game yang dapat memborong berbagai penghargaan, tidak hanya dari Apple, tetapi dari website besar lain. Pemain tidak akan merasa bosan karena setiap puzzlenya dibuat dengan sangat baik dan berbeda namun tetap berhubungan satu dengan yang lainnya.

Jika kalian adalah penggemar game puzzle, seperti halnya saya, maka tidak ada alasan untuk tidak memainkan game ini sekarang juga. Saya jamin bahwa kalian akan dipuaskan dengan grafisnya, juga dengan jalan cerita yang tetap membuat pemain penasaran di sepanjang permainan.

Kalian yang tidak begitu tertarik dengan game puzzle, maka mungkin ini saatnya untuk kalian mencoba untuk memainkan The Room Three, sebagai contoh untuk bagaimana seharusnya sebuah game puzzle yang baik dibuat. Kurang yakin karena masalah harga? Kalian dapat mencoba versi gratis terlebih dulu, yang pengembang sediakan bernama The Room Pocket, yang dapat dimainkan di iPhone.

Untuk saat ini, The Room Three sendiri hanya tersedia untuk iOS melalui App Store. Tim Fireproof mengatakan bahwa versi Android sedang dalam proses. Dua seri lainnya, The Room dan The Room Two sudah tersedia untuk di Android, yang dapat dibeli melalui Google Play, sedangkan untuk Kindle Fire dapat dibeli melalui Amazon App Store.

Merasa tidak puas bermain di layar iPhone yang kecil ataupun iPad? Seri pertamanya yaitu The Room juga terdapat di PC yang dapat dibeli melalui Steam. Sayangnya versi ini hanya dapat dimainkan di Windows saja.

Download The Room Three · Harga: 59000


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Alexius Aditya