Bermain Sepakbola Tanpa Aturan Di Pixel Cup Soccer 16

Senin, 13 Juni 2016 | 15:55

Kalau ada satu olahraga yang bisa dipilih untuk dapat mewakili Indonesia, maka saya akan menjawab bahwa olahraga tersebut adalah sepakbola. Olahraga yang satu ini begitu terkenalnya di negara Indonesia, sampai hampir semua orang mempunyai tim atau bahkan pemain favorit mereka masing-masing. Tapi jujur saja, saya semula tidak tahu banyak soal olahraga yang satu ini, tetapi karena banyak teman saya yang menyukainya, maka saya juga mau tidak mau belajar banyak hal tentang sepakbola.

Anehnya lagi, walaupun saya bisa dibilang adalah pemula soal sepakbola, saya justru suka bermain game sepakbola. Tapi sayang, saya juga tidak hebat dalam memainkan game sepakbola yang serius seperti FIFA. Jadi saya harus mencari game sepakbola dengan gameplay yang lebih sederhana daripada game sepakbola biasanya. Untung saja, hal tersebut saya dapatkan saat saya bermain Pixel Cup Soccer 16, sebuah game sepakbola kasual dari tim pengembang BATOVI Game Studio.

Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.

Banyaknya Mode Permainan Pada Pixel Cup Soccer 16

Sepertinya sudah cukup jelas terbaca dari judul utamanya bahwa pada Pixel Cup Soccer 16, pemain dapat bermain game tentang olahraga sepakbola disini. Tapi apa yang membedakan game sepakbola yang satu ini dengan yang lainnya? Hal unik pertama pada game ini adalah adanya bermacam-macam mode yang bisa dipilih pemain, diantaranya pertandingan persahabatan, kompetisi, dan tendangan penalty.

Lho, sepertinya banyak juga mode permain yang sama, yang terdapat pada game olahraga sepakbola lainnya. Apa hebatnya berbagai pilihan mode tersebut di Pixel Cup Soccer 16? Jawabannya ada pada mode kompetisi. Pada mode ini, pemain dapat memilih lagi kompetisi apa yang akan mereka mainkan, sebut saja: Copa America Centenario 2016 di Amerika, European Cup 2016 di Prancis, World Cup, Pixel League, Pixel Turnamen, dan tidak ketinggalan Women’s World Cup.

Masih belum puas juga dengan adanya berbagai mode diatas? Takut merasa bosan dengan mode yang tidak banyak berubah dari game sepakbola yang lain? Jangan khawatir, masih ada hal lain yang mungkin akan membuat kalian terkesan. Pixel Cup Soccer 16 menawarkan sejumlah kustomisasi lain yang dapat pemain atur sesuai keinginan mereka. Cakupan kustomisasi tersebut antara lain: tingkat kesulitan permainan, kustomisasi seragam tim, lama waktu permainan, lapangan tempat permainan berlangsung, hingga cuaca saat bermain.

Game Sepakbola Dengan Kendali & Peraturan Yang Sederhana

Tadi diatas sempat saya katakan bahwa Pixel Cup Soccer 16 mempunyai gameplay yang berbeda dengan kebanyakan game sepabola serius lainnya. Pixel Cup Soccer 16 adalah sebuah game sepakbola kasual, dimana pemain tidak harus dipusingkan dengan banyak peraturan serius yang umumnya ada pada olahraga sepakbola yang sebenarnya.

Jadi, alih-alih memiliki empat tombol aksi seperti pada game bola lainnya, pada Pixel Cup Soccer 16, pemain hanya akan diberikan dua tombol aksi, yaitu tombol untuk menendang bola, dan satunya lagi tombol untuk merebut bola. Tapi, dibalik dua tombol tadi, ternyata ada kendali spesial. Kendali spesial tersebut dapat diakses dengan menekan lalu tahan. Kendali ini berguna untuk mengoper bola jarak jauh.

Bukan hanya kendalinya saja yang dibuat menjadi sederhana. Beberapa peraturan yang ada pada olahraga sepakbola yang sebenarnya pun ikut dihilangkan. Berbagai peraturan yang dihilangkan tersebut diantaranya adalah tendangan bebas, offside, dan pelanggaran karena terjadinya kesalahan pemain lainnya.

Terlalu Sederhana Menjadikannya Kurang Lengkap

Bagi seorang penggemar berat olahraga sepakbola, permainannya yang dibuat sederhana justru cenderung kurang menarik minat pemain. Game ini tidak akan menantang bagi mereka karena semua kesalahan yang dilakukan pemain di dalam game tidak akan mendapatkan konsekuensi sesuai peraturan pada permainan sepakbola biasanya.

Hal lain yang saya rasakan terkadang cukup sulit untuk digunakan adalah kendali dua tombolnya. Penggunaannya memang mudah, tapi terkadang dua tombol tadi justru menjadi membingungkan. Masalahnya ketika pemain harus mengoper bola saat berada di depan gawang musuh, tombol yang letaknya berdekatan tadi terkadang sering membuat pemain menekan tombol yang salah. Sialnya lagi, letak tombol tersebut akan menjadi lebih dekat lagi ketika pemain sedang bermain mode multiplayer.

Ya, pada game ini pemain tidak hanya dapat bermain melawan AI komputer, tetapi juga bisa bermain secara multiplayer bersama teman. Anehnya, multiplayer ini dihadirkan pada satu device saja, sehingga rasanya cukup sulit dimainkan, terutama jika kalian menggunakan device yang berukuran kecil, seperti iPad mini misalnya.


Baca Juga:

Kesimpulan

Bagi orang yang salah dan jika dilihat dari segi gameplay permainannya saja yang sederhana, Pixel Cup Soccer 16 bisa jadi adalah game yang membosankan. Bagaimana tidak? Sistem permainannya dibuat sederhana sehingga pemain yang ingin bermain seperti layaknya di dunia nyata, tidak akan mendapatkan pengalaman bermain yang semestinya.

Tapi memang sejak awal sudah saya katakan bahwa Pixel Cup Soccer 16 bukanlah sebuah game sepakbola yang serius. Game ini lebih cocok untuk dimainkan seorang yang menyukai sepakbola sebagai penggemar saja, bukan seorang yang fanatik mengenai sepakbola. Grafisnya yang dibuat bergaya kartun biasanya malah cenderung menarik minat anak-anak.

Diluar itu, kalian juga harus menghitung banyaknya kustomisasi yang ada di game ini. Berbagai kustomisasi diatas memang tidak mengherankan apabila didapatkan pada sebuah game sepakbola untuk kelas konsol, tapi untuk game yang dirilis untuk iPad dan iPhone, hal tersebut cukup membuat saya terkesan. Bukti bahwa game ini benar-benar sebuah game yang pantas untuk dipertimbangkan jika kalian menyukai olahraga sepakbola. Maka jika saya yang bukanlah seorang penggemar olahraga sepakbola saja bisa menyukai game bola yang satu ini, mungkin saja kalian akan menyukainya begitu mencoba bermain secara langsung.

Download Pixel Cup Soccer 16 · Harga: 45000


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Alexius Aditya