Review Quest to Aztlan, Berpetualang di Hutan Statistik

Kamis, 14 Juli 2016 | 18:23

    Sebagian orang bermain game untuk sekadar bersenang-senang setelah menjalani rutinitas harian. Sebagian lainnya bermain game, dan berusaha menyelesaikannya untuk mendapatkan keseluruhan cerita. Saya termasuk golongan kedua. Maka saya biasanya mencoba sebuah game berulang kali untuk bisa memahami secara penuh bagaimana mekanisme pada suatu game bekerja.

    Quest to Aztlan adalah sebuah game RPG yang dirilis oleh tim pengembang A bonfire of souls yang bercerita tentang petualangan sekelompok penjelajah yang sedang menyusuri hutan. Mereka berusaha mencari tempat dimana kota Aztlan menghilang.

    Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.

    Mencari Keberadaan Kota Aztlan

    Seperti biasanya, petualangan yang mungkin telah direncanakan dengan matang itu tidak berjalan mulus seperti rencana utamanya. Banyak halangan yang telah menanti sekelompok penjelajah tersebut di hutan. Rupanya, para monster yang tinggal di kota Aztlan tidak menginginkan tempat rahasianya terbongkar. Mereka mencoba untuk mengusir para sekelompok penjelajah asing tersebut keluar dari daerah tempat tinggal mereka.

    Dari cerita saja mungkin kalian akan mengira bahwa game yang satu ini penuh dengan aksi. Tapi pada kenyataannya, semua tidak seperti yang ada di bayangan kalian. Game ini adalah sebuah RPG, dimana pemain diharapkan untuk dapat membaca statistik angka-angka, mengetahui kelemahan musuh lewat informasi yang ada di balik foto mereka dan bertahan hidup selama mungkin.

    Misi yang singkat, begitu mungkin pikir kalian lagi. Ya, itu benar. Misi pada game ini sangat singkat, dan akan lebih menjadi singkat lagi karena untuk bertahan hidup kalian harus benar-benar jeli dalam membaca statistik dari setiap pemain dan musuh, seperti yang telah saya katakan sebelumnya.

    Mainkan Taktik, Gunakan Item, dan Kalahkan Musuh

    Pada awal permainan, pemain diharuskan untuk memilih sekelompok penjelajah yang mempunyai status berbeda satu dengan yang lainnya. Kelompok inilah yang nantinya akan pemain gunakan dalam ekspedisinya mencari kota Aztlan dan tentunya untuk melawan musuh.

    Untuk sistem kombatnya sendiri, permainan akan terjadi secara real-time. Sehingga pemain harus jeli dalam mengetahui dan membaca status karakternya sendiri dan musuh secara cepat. Pemain dapat melakukan tap pada karakter miliknya, dan kemudian tap sekali lagi pada musuh untuk memilih musuh mana yang akan diserang. Saya sudah mencobanya, dan hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah, terutama ketika harus mengerjakannya dalam waktu yang cukup singkat.

    Setelah berhasil melawan musuh, pemain dan karakternya akan dihadiahi sejumlah koin yang kemudian bisa dihabiskan untuk membeli item di toko. Tidak jelas mengapa ada toko di dalam sebuah hutan, tapi begitulah logika yang ada di dalam game ini. Untuk itemnya sendiri saya rasa kalian sudah bisa menebak, seperti kantung darah untuk menambah darah karakter saat kombat, bom yang juga bisa digunakan saat kombat, dan masih banyak lainnya lagi yang dapat dibuka setelah pemain masuk ke dalam permainan lebih jauh.

    Terlalu Banyak Teks Disana-Sini

    Untuk sebuah game RPG yang dipenuhi statistik berupa teks, Quest to Aztlan adalah game yang cukup membingungkan. Lebih membingungkan lagi karena tutorial yang ada pada game ini lebih terasa membosankan daripada menuntun pemain melakukan kendali yang benar. Belum lagi fakta bahwa game ini akan dipenuhi oleh teks di sepanjang permainan, yang mungkin akan mengganggu sebagian orang.

    Hal lain lagi yang saya temukan cukup mengganggu saya adalah kendali yang dapat dilakukan oleh pemain di dalam game, yang saya rasakan sangatlah terbatas. Pemain hanya akan melakukan tap disana-sini, untuk mengendalikan karakter dan semua kendalinya, termasuk menggunakan item. Sisanya, game akan memberikan sedikit animasi, misalkan pada saat terjadi kombat. Mungkin, jika kalian terbiasa dengan game RPG lama, maka sistem permainan yang seperti ini tidak akan mengganggu kalian, namun bagi mereka yang hanya terbiasa memainkan game RPG di masa modern ini, maka sedikit sekali animasi yang tampil tentunya tidak cukup menarik untuk membuat mereka tetap bermain.


    Baca Juga:

    Kesimpulan

    Menjadi penjelajah bukanlah pekerjaan yang cocok bagi semua orang. Begitu juga Quest to Aztlan adalah game yang bukan untuk semua orang, termasuk saya. Saya menyukai game RPG, jangan salah, namun saya kurang bisa membaca statistik dengan tepat.

    Jadi tidak heran apabila pada waktu saya memainkan game ini pada misi keduanya, musuh berhasil membabat habis kelompok penjelajah yang saya mainkan sampai tidak bersisa sama sekali. Ya, saya bahkan tidak bisa melanjutkan permainan karena saya selalu kalah pada misi yang sama.

    Bukan berarti Quest to Aztlan adalah game yang buruk. Game ini saya rasa cukup baik. Misinya mungkin bisa dibilang repetitif, namun bukanlah misi seperti itu wajar terdapat pada sebuah game RPG? Grafisnya pun digambar cukup unik, dan tetap dapat menampilkan semua informasi dengan lengkap tanpa harus mengorbankan hal lain.

    Dan sekali harus saya katakan bahwa game ini bukanlah game yang cocok bagi semua orang. Jika kalian adalah seorang yang menyukai game RPG yang dipenuhi oleh informasi, yang dihadirkan melalui banyak sekali teks, maka mungkin Quest to Aztlan adalah game yang dibuat untukmu. Tapi jika kalian berharap untuk memainkan sebuah game dengan banyak aksi di dalamnya, maka menjauhlah dari game yang satu ini karena Quest to Aztlan tidak akan seperti yang kalian bayangkan.

    Download · Harga:


    Review Swordigo, Sebuah Game Platformer Dengan Aksi Yang Solid


    Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Alexius Aditya