Universal Music Tidak Setuju Konten Musik Eksklusif di Apple Music

Kamis, 25 Agustus 2016 | 14:30

Kesepakatan streaming musik secara eksklusif antara Apple dengan sejumlah artis penyanyi terkenal di layanan Apple Music tidak mendapatkan persetujuan dari Universal Music Group (UMG).

Dari laporan yang kami lansir dari Billboard, petinggi UMG Lucian Grainge mengatakan kepada petinggi pemilik label rekaman bahwa perusahaannya tidak setuju dengan adanya kesepakatan streaming musik secara eksklusif untuk satu layanan, seperti yang dilakukan Apple.

UMG chairman/CEO Lucian Grainge reacted swiftly by informing the heads of his labels that Universal was done with streaming exclusives on one platform and on a global basis, which has been at the center of the streaming services’ arms race in the last 18 months, though it remains unconfirmed whether or not Grainge’s policy change was a direct result of Ocean’s strategy behind Blond. But regardless, the damage was done.

Ketidaksetujuan UMG menyusul penyanyi Frank Ocean yang dikontrak label Def Jam Records, anak usaha UMG, belum lama ini merilis album anyarnya berjudul “Bond” secara eksklusif di layanan Apple Music.

Dalam laporan itu, Ocean mengatakan bahwa album “Bond” miliknya dirilis di bawah label Boys Don’t Cry. Jadi album ini tidak kaitannya dengan Def Jam Records. Malahan dirinya sudah memenuhi kontrak Def Jam Recors dengan dirilisnya album Channel Orange” dan “Endless".


Baca juga:


Meski begitu, UMG kabarnya tengah menyiapkan tuntutan hukum untuk Ocean karena pihak Def Jam Records sudah menggelontorkan 2 juta dolar untuk pembuatan album penyanyi berusia 28 tahun asal New Orleans, Lousiana, AS, tersebut.

Apple sendiri diketahui gencar bekerjasama dengan sejumlah artis beken untuk menyiarkan musik-musik streamingnya secara eksklusif di Apple Music. Sebut saja artis-artis penyanyi ternama yang diajak kerjasama adalah Drake, Katy Perry, Taylor Swift dan Britney Spears.

Kerjasama eksklusif bareng sejumlah artis papan atas ini yang diambil Apple tentu saja adalah untuk meningkatkan jumlah pengguna layanan musik streamingnya, disamping bersaing utamanya dengan Spotify. Layanan musik streaming asal Swedia itu diklaim memiliki 30 juta pengguna berbayar. Bandingkan dengan Apple Music yang mengantongi setengahnya.

[source site_name = “Billboard” site_url = “http://www.billboard.com/articles/business/7487032/frank-ocean-endless-album-straw-broke-universal-music-back-may-get-sued”][/source]


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Andri Alfansyah