Pandora Tutup Kantor di Australia dan Selandia Baru, CEO Undur Diri

Rabu, 28 Juni 2017 | 10:57

Pandora Tutup Kantor di Australia dan Selandia Baru, CEO Undur Diri

Layanan streaming music Pandora, hari ini merilis pengumuman baru mengenai rencana menutup 2 kantornya di luar Amerika Serikat. Yaitu di Australia dan Selandia Baru yang rencananya akan tutup dalam waktu beberapa minggu lagi. Dikutip dari laman sumber berita, hal ini dilakukan untuk membuat Pandora lebih berfokus pada kantor utama di Amerika Serikat dan para penggunanya di negara tersebut.

While our experience in these markets reinforces the broader global opportunity long-term, in the short-term we must remain laser-focused on the expansion of our core business in the United States

Secara data, Pandora punya 5 juta pengguna di Australia dan Selandia Baru. Lalu untuk karyawan, hanya ada 60 orang di Australia dan belum ada catatan terbaru mengenai karyawan di Selandia Baru. Tidak ada informasi yang menyebutkan apakah karyawan tersebut akan dirumahkan atau dibawa ke kantor utama Pandora di Amerika Serikat.


Baca Juga:


Di sisi lain, Tim Westergren sebagai pendiri Pandora juga mengumumkan keluar dari jabatan CEO sekaligus jajaran direktur utama. Bahkan nama penting lainnya seperti Mike Herring dan Nick Bartle juga mengumumkan akan hengkang dari jabatan mereka di Pandora.

Bagi kamu yang belum tahu, Pandora untuk awal tahun 2017 lalu punya 4.1 juta pelanggan di Pandora Plus dan Pandora Premium, serta lebih dari 80 juta pengguna aktif. Layanan ini sepertinya gagal untuk bersaing dengan 2 kompetitor utama yaitu Apple Music dan Spotify. Secara angka, Apple Music sudah mencatat 27 juta pelanggan sedangkan Spotify masih menjadi yang nomor satu dengan jumlah 140 juta pengguna (lebih dari 50 juta diantaranya adalah pelanggan Spotify Premium).

[source site_name = “MacRumors” site_url = “https://www.macrumors.com/2017/06/27/pandora-anz-service-ending-soon/”][/source]


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Tag

Editor : Bagus Hernawan