Apple Fanboy dari Indonesia Membuat Trailer Star Wars The Last Jedi dengan Apple IIC

Jumat, 30 Juni 2017 | 14:56

Menjadi penggemar produk Apple bisa diwujudkan dalam beragam cara oleh para Apple Fanboy di seluruh dunia. Salah satunya adalah Wahyu Ichwandardi (@Pinot atau @Pinotski) yang mempunyai sebuah koleksi Apple IIc dari tahun 1984. Dia menggunakan satu set perangkat komputer tersebut dengan beberapa aksesoris tambahan, aplikasi desain grafis dan bakat seni untuk membuat sebuah video animasi pendek.

Tidak sekedar video animasi biasa, namun Pinot membuat remake dari trailer film Star Wars – The Last Jedi. Tentunya dengan komputer berumur 33 tahun tersebut, video yang dihasilkan menggunakan tampilan sangat klasik yaitu warna hijau hitam dan grafis pixelated yang sangat khas. Penasaran? Simak dulu videonya berikut ini:

Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.

Selain video di atas, Pinot juga membagikan cerita singkat mengenai karya yang dibuatnya selama 3 pekan ini dalam bentuk video. Yaitu perangkat keras Apple IIc (1984) dan aplikasi Dazzle Draw serta KoalaPad+ dari tahun 1984 sebagai digital drawing tablet di masa tersebut.

Kendala sekaligus tantangan paling besar yang dialami adalah keterbatasan teknologi di komputer tersebut. Yaitu aplikasi Dazzle Draw yang belum mengenal sistem layering pada gambar, sehingga perlu teknik manual untuk mendapatkannya. Pinot menggunakan selembar plastik transparan sebagai panduan tambahan dan format layer yang sangat manual. Bahkan di beberapa adegan, dia mencetak gambar yang harus membutuhkan detail cukup tinggi dari video Star Wars – The Last Jedi lewat komputer MacBook Pro ke plastik transparan tersebut dan menjadikannya sebagai pola dasar untuk “melukis” di Dazzle Draw.

Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.

Bicara ukuran file dan format penyimpanan dokumen, disket adalah nama yang mungkin sudah cukup asing bagi sebagian kalangan muda. Dalam membuat video dengan durasi tidak sampai 2 menit ini, Pinot memerlukan 48 disket (floopy disk) baik dalam wujud fisik serta virtual lewat perangkat adapter tambahan. Jumlah dokumen gambar dengan format BMP yang dibuat juga terhitung sangat banyak, 299 dokumen dengan total semuanya hanya sebesar 6MB. Setelah semua gambar selesai dibuat, proses akhirnya yaitu menggabungkan gambar dan penambahan musik dilakukan di komputer MacBook Pro.

Baca Juga:

Wawancara dengan Pinot

Tim MakeMac sudah melakukan wawancara dengan Pinot untuk membuat artikel ini lebih lengkap dengan beberapa bahasan tambahan. Saya memberikan beberapa pertanyaan lewat email kepada Pinot, yang saat ini tinggal di New York. Pertama adalah alasan menggunakan Apple IIc dan memilih Star Wars sebagia karya video animasi yang dibuat.

Pertama untuk pemilihan Apple IIc, ternyata 30 tahun lalu Pinot sudah pernah mencoba produk Macintosh 84 dan juga Apple IIc yang hadir pada tahun bersamaan. Karya gambar dengan tema Star Wars juga sudah pernah dibuatnya pada saat berusia remaja, namun semuanya hilang karena disket yang rusak dan komputer yang hanya dipinjamkan.

Kini setelah berselang 30 tahun, Pinot mendapatkan kembali Apple IIc dan aksesoris pendukungnya di toko online eBay serta beragam pasar loak. Menurutnya tinggal di Amerika Serikat membuat proses pencarian produk Apple jadul menjadi lebih mudah. Ya, Amerika Serikat dulunya adalah negara produsen Apple sebelum berpindah ke Tiongkok untuk menekan budget dan peningkatan produksi pada era 90-an.

Jadi alasan memilih Apple IIc semata karena mau meneruskan proyek trailer Star Wars yang dulu belum terselesaikan..

Masuk kepada alasan memilih Star Wars, Pinot memang salah satu penggemar Star Wars sejak lama. Beberapa karya lain yang pernah dibuatnya dengan tema Star Wars dapat kamu temukan di arsip akun Vine miliknya. Selain sebagai penggemar, trailer fim Star Wars – The Last Jedi ini memang sedang ramai dibicarakan oleh para penggemarnya di dunia. Mengingat filmnya akan rilis di akhir tahun 2017 nanti. Alasan terakhir yang diberikan adalah gaya retro 8-bit dari gambar yang dibuatnya saat ini juga sedang ngetren.

“Karya apa yang akan dibuat setelah ini?”, pertanyaan tersebut saya berikan kepada Pinot yang sempat menetap di Kuwait selama beberapa tahun sebelum pindah ke US. Dia menjawab ada karya baru yang akan dibuat menggunakan perangkat Apple II buatan tahun 1977. Wow, lebih jadul lagi!

Tantangan yang ada di karya tersebut nantinya kan lebih seru. Mengingat beberapa keterbatasan perangkat, RAM, aplikasi, hardware pendukung serta beberapa lainnya. Namun dia tidak patah semangat karena saat ini sudah banyak solusi modern untuk membantu para pengguna komputer Apple klasik tersebut. Seperti adapter Wi-Fi, SD-Card, USB Port dan Floppy Emu yang sebelumnya sudah digunakan untuk membuat video animasi Star Wars – The Last Jedi.

Pesan Pinot untuk Apple Fanboy di Indonesia

Saya mengakhiri sesi wawancara ini dengan sebuah permintaan yang mungkin tidak biasa. Yaitu meminta Pinot untuk memberikan pesan kepada pengguna produk Apple di Indonesia secara umum serta pekerja animator dengan senjata utama berupa komputer Mac. Berikut ini jawaban yang diberikan:

Mac, atau komputer apa pun, hanyalah sebuah alat. Kita hanya perlu mengoptimalkan (menghargai) dengan apa yang kita miliki tanpa harus memaksa membuatnya canggih, melebihi apa yang kita butuhkan.

Tidak ada beda antara Apple II, IBM PC XT dengan iMac Pro atau PC 8-Core processor. Yang beda cuman siapa yang dibelakang mouse atau keyboard. Tapi, sebagai avid Apple user (dan pengguna berbagai platform & OS), dari produk lawas sampai modern saya bisa bilang, emang paling enak berkarya di mesin buatan Apple. Haha

Thanks Pinot!

(Galeri) Museum Komputer Mac dari Pengembang MacPaw


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Bagus Hernawan