FBI Tak Bisa Dipaksa Ungkap Nama Tool buat Jebol iPhone Teroris

Senin, 02 Oktober 2017 | 17:14

FBI dikabarkan mendapatkan kekuatan hukum tetap untuk tidak membeberkan nama software atau tool yang digunakannya untuk menjebol data tersimpan dalam iPhone milik terduga teroris San Bernardino, Syed Farook, tahun lalu.

Pasalnya seperti dilaporkan ZDNet, hakim pengadilan Federal Tanya Chutkan mengatakan bahwa jika FBI mengungkapkan nama vendor dan tool yang digunakan untuk menjebol malah dapat membahayakan sistem keamanan.

“It is logical and plausible that the vendor may be less capable than the FBI of protecting its proprietary information in the face of a cyber-attack,” said the court. “The FBI’s conclusion that releasing the name of the vendor to the general public could put the vendor’s systems, and thereby crucial information about the technology, at risk of incursion is a reasonable one.”

Keputusan hakim pengadilan Federal AS tersebut hadir menyusul desakan sejumlah media besar melayangkan tuntutan kebebasan informasi untuk mendapatkan nama tool dan biaya yang dikeluarkan FBI untuk menjebol iPhone tersebut. Sejumlah media tersebut di antaranya adalah Vice News, USA Today, dan Associated Press.

FBI tahun lalu mengklaim bahwa mereka berhasil menjebol iPhone 5c milik Syed Farook yang melakukan penembakan terhadap belasan warga San Bernardino. Meski tidak ada konfirmasi, FBI kabarnya menyewa perusahaan forensik asal Israel untuk membuka iPhone yang dikunci dengan Passcode tersebut.


Baca juga:


Tidak tanggung-tanggung, FBI kabarnya mengeluarkan biaya hingga $900.000 atau Rp 12 milyar untuk bisa memperoleh data dalam iPhone sang teroris. Bahkan James Comey, direktur FBI saat itu mengungkapkannya biaya yang dikeluarkan setara dengan gajinya selama tujuh tahun yaitu diperkirakan mencapai $1,3 juta.

Dalam kasus ini, Apple tidak mau terlibat. Mereka menolak membantu FBI untuk membuka kunci iPhone karena memang tidak memiliki software untuk membuka enkripsi untuk melindungi data iPhone dari campur tangan pemerintah AS.

Kalau pun bisa, Apple tidak akan melakukannya karena dianggap dapat membahayakan privasi dan keamanan semua penggunanya di seluruh dunia. Lebih dari itu, membuka akses data pengguna dapat menjadi jalan bagi pemerintahan negara lain melakukan hal serupa.

[source site_name = “ZDNet” site_url = “http://www.zdnet.com/article/fbi-allowed-to-keep-secret-details-of-iphone-hacking-tool-court-rules/”][/source]


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Andri Alfansyah