Harga Saham Apple Catat Rekor Baru Hampir Tembus $170 per Lembar

Selasa, 31 Oktober 2017 | 10:20

Apple dikabarkan memecahkan rekor harga saham tertinggi pada pembukaan perdagangan saham hari ini waktu setempat, menyusul mereka sudah membuka pemesanan iPhone X pada Jumat pekan lalu.

Sebagaimana dipantau Reuters, harga saham Apple meroket ke angka hampir $170 per lembar dengan penambahan market cap (kapitalisasi pasar) sebanyak hampir $26 miliar. Sehingga mendekatkan mereka menjadi perusahaan pertama dengan market cap $1 triliun.

The stock climbed to $168.07 earlier in the session, adding nearly $26 billion to its market cap and inching it closer to becoming the first company with a trillion dollar valuation. Shares pared gains and were up 1.9 percent at $166.15 mid-day.

Rekor harga saham Apple ini adalah yang paling tinggi yang diraih Apple. Pasalnya, sejak mereka mengumumkan iPhone 8 dan iPhone 8 Plus pada 12 September lalu, harga sahamnya tercatat anjlok sebanyak 2,5 persen.

Kenaikan harga saham tak pelak membuat sejumlah analis merasa optimis dengan performa penjualan dan permintaan iPhone X. Bahkan mereka tidak terlalu mengkhawatirkan kendala produksi yang membayangi iPhone X. Sebaliknya pesanan iPhone X diprediksikan bakal meningkat tahun ini.

Misalnya analis dari GBH Insight Daniel Ives yang sudah menaikkan jumlah prediksi pesanan iPhone X sebanyak 10 juta unit. Dari 40 juta unit menjadi 50 juta unit iPhone X diyakininya bakal dipesan pada 2017.

Permintaan terhadap iPhone baru tersebut diprediksi bakal sangat tinggi saat Apple menjualnya secara resmi di toko-toko ritelnya pada Jumat, pekan ini, namun dengan pasokan yang terbatas. Tak heran, dia menyebut kesuksesan penjualan iPhone X di pekan perdananya luar biasa.

“With the official launch of iPhone X in Apple retail stores slated for this Friday, Nov. 3, we anticipate very high demand globally with limited supply of iPhone X on hand,” Ives said.


Baca juga:


Jadwal pengiriman iPhone X seperti diketahui saat ini melar menjadi 5–6 pekan. Namun Jeffrey Kvaal dari perusahaan pialang Nomura Instine memandang bahwa hal tersebut bukan indikasi kurangnya produksi. Melainkan, tingginya permintaan.

Analis Ivan Feinseth dari Tigress Financial Partners mengatakan bahwa Apple adalah perusahaan bisa mengelola rantai pasokan dengan baik. Jadi dia menyebut kendala produksi iPhone X tidak ada.

Berapa jumlah pemesanan iPhone X di seluruh dunia saat ini belum diketahui secara pasti. Namun kenaikan harga saham dan optimisnya para analis mengenai penjualannya menjadi bukti bahwa iPhone X memang sukses di pasaran.

[source site_name = “Reuters” site_url = “http://www.reuters.com/article/us-samsung-elec-results/samsung-electronics-third-quarter-profit-nearly-triples-to-new-record-idUSKBN1CZ2U8”][/source]


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Andri Alfansyah