Review Fobia, Lawan Rasa Takutmu!

Minggu, 22 April 2018 | 19:50

Genre platformer adalah salah satu genre game yang menjebak. Terkadang sebuah game yang mengusung genre ini bisa dengan mudah disukai banyak orang meskipun hampir mustahil dimainkan alias punya level kesulitan yang diatas rata-rata. Namun sebaliknya, game platformer yang mudah justru terkadang kurang berhasil di pasaran karena pemain merasa game tersebut kurang menantang atau terlalu mudah.

Fobia adalah sebuah game petualangan yang dibuat oleh Eugene Lazebny, yang menceritakan tentang petualangan seorang anak perempuan saat mencoba lari dari rasa takutnya. Tugasmu lah sebagai pemain untuk membantunya melawan rasa takut tersebut.

Petualangan Si Kerudung Merah

Seperti pada game platformer lainnya, pada Fobia kita harus berjalan terus untuk melewati segala rintangan. Rintangan itu bermacam-macam bentuknya. Dari mulai jurang yang harus dilompati menggunakan jungkat-jungkit, tebing yang harus dipanjat menggunakan bantuan objek tertentu, sampai dengan roda duri yang harus dilompati dengan menggunakan hitungan waktu.

Pemain harus membantu karakter kita, yaitu seorang anak perempuan untuk melawan rasa takutnya. Rasa takut tersebut digambarkan oleh dunia yang suram dan gelap di sepanjang permainan. Jadi pemain harus terus berjalan, melewati segala rintangan sampai pada akhirnya sampai di tujuan akhir.

Kendali Sederhana Khas Game Platformer

Pada dunia Fobia, pemain hanya bisa melakukan lompatan saja. Jadi kamu bisa santai memainkannya karena game ini tidak mempunyai musuh yang harus kamu tembak atau lawan.

Kendali yang didapati pada Fobia sepertinya sudah dibuat khusus untuk digunakan pada layar sentuh. Pemain cukup menekan dan menahan layar ke arah kanan di bagian kiri layar untuk berjalan. Untuk melompat, pemain dapat menekan layar bagian kanan. Tidak ada UI yang menggambarkan kendali ini di layar ponsel kamu. Pemain diharapkan untuk bisa mencobanya sendiri secara langsung.

Sederhana, Terlalu Sederhana

Tidak hanya kendali sentuhnya yang dibuat minimalis. Grafis dari karakter yang tertampil pun dibuat sederhana. Karakter kita hanya terdiri dari satu warna, yaitu merah. Sayangnya, hal itu tidak didukung oleh hal lain yang menjadikannya baik. Animasi dari karakter utamanya terlihat kaku dan kurang flexibel. Hal ini sangat terlihat ketika karaktermu melompat.


Baca Juga:

Kesimpulan

Dilihat sekilas saja, maka Fobia benar-benar mengambil ide permainannya dari Limbo. Dan hal tersebut bukanlah hal yang buruk. Namun absennya elemen teka-teki di dalamnya membuat Fobia terasa tidak menonjol sama sekali dibandingkan dengan kebanyakan game platformer lainnya.

Terlebih lagi, game ini terbilang cukup pendek dan bisa diselesaikan dalam sekali duduk saja. Dari awal permainan hingga akhir, saya hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 20 menit. Itupun sudah termasuk ketika saya mengulang permainan karena gagal melewati berbagai macam rintangan. Jika kamu melakukannya dengan sempurna tanpa gagal sama sekali, mungkin game ini hanya akan memakan waktu sekitar 10 menit saja. Untuk sebuah game petualangan, jujur saja saya sepertinya harus merasa kecewa.

Game ini jauh dari kata sempurna. Fobia tidak terasa spesial sama sekali karena dunianya yang terlalu biasa. Jika kamu adalah seorang penggemar platformer, maka mungkin kamu tetap ingin mencobanya. Tetapi kurangnya tantangan yang ada, serta tidak adanya perubahan dalam segi apapun membuat saya tetap harus mengingatkan kalian bahwa mungkin Fobia bukanlah sebuah game platformer yang kalian cari.


10 Fakta Tentang PUBG Yang Mungkin Belum Kamu Ketahui (Part 1)

Download Fobia · Harga: 15000


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Alexius Aditya