Sekolah di Cina Memaksa Siswa Bekerja di Pabrik Foxconn

Sanghai Daily memberitakan bahwa ribuan siswa yang berdomisili di sisi timur Cina dipaksa untuk bekerja di pabrik Foxconn setelah kelas dihentikan pada awal semester baru.

Asal mula berita ini dimulai dari sebuah tulisan di jejaring sosial Sina Weibo. Sumber tersebut menyatakan bahwa sebanyak 200 siswa dari Huaiyin Institute of Technology diantar dari sekolah mereka ke pabrik Foxconn di Jiangsu dalam sebuah program internship. Mereka mulai bekerja sejak Kamis lalu dan dibayar 1.550 yuan atau $243.97 setiap bulan untuk bekerja selama 6 hari seminggu. Peserta internship juga dikabarkan harus membayar sendiri makanan dan akomodasinya yang bisa mencapai ratusan yuan.

Seorang siswa dari A Huai’an University, menggunakan nama Dalingzhuimengnan mengatakan bahwa Foxconn sedang membutuhkan 10.000 pekerja. Walaupun terdapat informasi bahwa sumber daya manusia kali ini dibutuhkan untuk pembuat iPhone 5, tetapi belum ada kepastian dari pihak mana pun.

The Verge memastikan bahwa pabrik Foxconn di Jiangsu yang masih baru bukanlah pabrik di mana produk digabung menjadi satu. Pabrik tersebut hanya membuat komponen-komponen terpisah, sehingga menjadi pertanyaan berapa pekerja tahu bahwa komponen yang dikerjakan adalah komponen iPhone 5.

Keputusan sekolah untuk memberhentikan studi di semester baru dan mengirimkan siswa-siswa ke pabrik Foxconn dikabarkan ada campur tangan pihak yang berwewenang. Siswa-siswa mengatakan bahwa pabrik tersebut tidak meminta persetujuan dari orang tua siswa maupun muridnya secara langsung.

Dalam tulisan terpisah oleh Sanghai Daily, sebagian besar siswa sudah boleh kembali ke sekolah untuk melanjutkan studinya di semester baru. Pemerintah Huai’an memerintahkan institusi pendidikan untuk mengikuti peraturan dan memperbaiki “pelanggaran” yang dilakukan.

Siswa yang tetap ingin mengikuti program internship tetap diperbolehkan menjalankan rencana mereka. Hal ini menandakan memang terjadi kasus di mana ada sekolah yang memaksa siswa untuk mengambil internship mengisi posisi yang dibutuhkan Foxconn.

Foxconn mengirimkan penyataan ke The Verge mengenai cara kerja program internship antara pabrik dengan sekolah setempat.

Foxconn has long had a short-term internship program that we carry out in cooperation with a number of vocational schools in China. Participants in the internship program, all of whom are of legal working age in China, represent an average of 2.7 percent of our workforce in China. The internship programs range in length from one to six months and students are free to leave the internship program at any time.

While we provide vocational schools with our qualification requirements, it is the schools that recruit the students under the supervision of the relevant local government and the schools also assign teachers to accompany and monitor the students throughout their internship program. In addition to allowing the students to gain relevant industry experience while earning the same industry-competitive compensation as our full-time entry-level workers, this program gives Foxconn an opportunity to identify participants in the internship program who have the potential to be excellent full-time employees should they wish to join our company upon graduation from their vocational school.

A recent audit of three of our facilities in China carried out by the Fair Labor Association confirmed that there was no evidence to indicate that any of the interns were pressured to participate in or to continue to participate in any internship program. A previous audit by the Fair Labor Association confirmed that students find their participation in this program valuable and that the positions offered by Foxconn were at compensation levels equivalent to entry-level full-time workers.