Follow Us

Sonora 2: Alternatif iTunes Yang Lebih Ringan dan Cantik

Sayz Lim - Kamis, 14 Februari 2013 | 16:10
Sonora 2: Alternatif iTunes Yang Lebih Ringan dan Cantik

Membahas pemutar lagu buat Mac, tentu saja tidak lupa dengan iTunes 11 buatan Apple. Yang awalnya hanya buat memutar lagu sekarang menjadi berat dari hari ke hari. Kita juga terus menerus berusaha menemukan alternatif iTunes yang lebih ringan dan baik. Sebuah aplikasi yang memang bertujuan untuk memutar lagu.

Sonora dirancang oleh Indragie Karunaratne dan Tyler Murphy untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang ingin menikmati lagu tanpa terganggu oleh berbagai fitur iTunes yang semakin rumit. Awalnya Sonora bukanlah aplikasi gratis; ia tersedia di App Store dengan harga $10. Pada perilisan Sonora 2, Indragie dan Tyler menjadikan aplikasi pemutar musik favorit orang-orang sebuah proyek open-source.

Meskipun Sonora 2 sementara tidak dikembangkan secara aktif, ini bukan berarti Sonora 2 akan ditinggalkan begitu saja. Sekarang Indragie dan Tyler hanya terlalu sibuk untuk mengurus Sonora 2 dan berharap komunitas bisa berkontribusi dalam proyek Sonora, menjadikan aplikasi tersebut sebagai aplikasi pemutar musik terbaik di Mac.

We have no plans of abandoning Sonora. We will contribute what time we have to spare to Sonora and will continue to maintain it to the best of our ability. That said, the community’s support will most certainly be needed when it comes to implementing the features and enhancements needed to make Sonora the absolute best way to listen to music on your Mac.

Saya tidak pernah menggunakan Sonora versi pertama. Namun mencoba secara langsung Sonora 2, saya memutuskan menjadikannya sebagai aplikasi pemutar lagu utama saya, menggantikan iTunes. Salah satu alasan utama adalah penggunaan RAM yang kecil. Dibandingkan iTunes yang selalu melebihi 120 MB, Sonora 2 cuma menggunakan RAM ±70 MB.

Bukan hanya itu, Sonora 2 juga mempunyai tampilan yang jauh lebih bersih daripada iTunes. Sidebar menampilkan semua artis dan playlist, bagian kanan menampilkan semua cover album, sedangkan bagian bawah menampilkan queue lagu yang tertata dengan rapi. Saat menekan dua kali cover album, judul-judul lagu akan ditampilkan dalam daftar dengan tombol “plus” untuk dimasukkan ke dalam queue.

Kamu dapat mengatur urutan lagu dengan memanfaatkan queue di bagian bawah. Animasi perpindahan saat berpindah lagu membuat pengalaman menggunaka Sonora terasa lebih menyenangkan. Apabila kamu merasa senang dengan koleksi lagu yang sedang diputar, maka kamu boleh menyimpan menjadi sebuah mix. Caranya adalah menggunakan tombol-tombol pada sisi kanan queue yang juga memiliki tombol repeat atau shuffle playlist.

Sonora 2 juga menyediakan kolom pencarian global yang berfungsi lebih baik daripada iTunes. Dengan menentukan shortcut yang jarang digunakan, misalnya Command+Shift+Return, kamu dapat mencari lagu untuk ditambahkan ke dalam queue. Proses mencari lagu menjadi cepat berkat fitur ini. Dokumentasi dari Sonora 2 masih belum lengkap sehingga pengguna awam Sonora akan merasa aneh dengan tingkah laku kolom pencarian. Sederhananya, apabila kamu ingin menambahkan lagu ke queue, cukup tekan Command+Return pada pilihan. Bug kecil yang saya temukan adalah ketidakmampuan memutar semua album dari artis sekaligus. Jadi kamu cuma punya pilihan memutar satu album atau satu lagu sementara ini.

Karena Sonora 2 menggunakan informasi dari iTunes, maka kamu tidak perlu memindahkan koleksi lagu iTunes ke Sonora. Semua lagu yang sudah tersimpan dan tersusun rapi dalam iTunes bisa diputar oleh Sonora dengan sempurna. Bahkan playlist dalam iTunes secara otomatis akan diubah menjadi mixes oleh Sonora. Kelebihan yang lain adalah kemampuan Sonora 2 memperbaharui library ketika iTunes mendapatkan lagu baru. Dengan fitur demikian, saya mampu menggunakan Sonora sebagai pemutar lagu utama dan iTunes sebagai aplikasi penyimpan lagu-lagu.

Website | Download | Harga: Gratis


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : MakeMac

Latest