Briefs: Merancang Prototype Aplikasi Bagi Para Desainer

Alat tidak menentukan kemampuan seorang perajin. Namun dengan bantuan alat yang tepat, seorang perajin dapat menyelesaikan karyanya dengan lebih cepat. Demikian yang saya rasakan ketika mencoba Briefs yang dirancang khusus untuk membuat prototype aplikasi. Saya pernah juga mengulas POP, aplikasi yang mempunya fungsi serupa dalam menggambarkan cara kerja aplikasi iPhone.

Bila dimanfaatkan dengan benar, Briefs mampu membantu para desainer dalam menyampaikan pesan ke para pengembang serta mempersingkat proses iterasi perancangan aplikasi. Ulasan lengkap Briefs bisa kamu temukan dalam tulisan Federico Viticci yang juga menyertakan wawancara dengan pengembang Briefs, Rob Rhyne.

Jadi sebenarnya apa itu membuat prototype? Desainer aplikasi mobile seperti iOS dan Android sudah sepatutnya memahami cara membuat prototype, baik secara digital atau cuma berupa coret-coretan di kertas. Pada dasarnya kamu ingin mendapatkan gambaran bagaimana sebuah aplikasi bekerja sebelum memasuki tahap pengembangan yang dikerjakan oleh para pengembang aplikasi. Hal ini berupaya memastikan tidak terjadi perubahan pada desain yang dapat berdampak ke jadwal dan kualitas kode aplikasi.

Briefs adalah sebuah aplikasi yang mudah dipelajari. Desainer yang sering menggunakan Photoshop akan terbiasa dengan antarmuka Briefs. Konsep berbasis layer, toolbar, dan information panel menjadi landasan dalam menjalankan perintah-perintah di Briefs. Dibandingkan dengan aplikasi sekelas Photoshop, Briefs menawarkan antarmuka dengan pilihan yang lebih sedikit dan tidak membanjiri desainer dengan shortcut-shortcut yang banyak. Sebagian besar interaksi harus dilakukan dengan kursor mouse, di mana cukup bersahabat bagi desainer yang sering menggunakan stylus.

Secara bawaan, Briefs menyediakan 3 template, yaitu: iPhone, iPhone 5, dan iPad. Meskipun tidak dibatasi pada perangkat dengan ukuran layar yang lain, Briefs memang dirancang khusus untuk membuat prototype aplikasi iOS.

Namanya membuat Prototype adalah ingin menciptakan lingkungan yang mirip dengan sasaran platform di mana aplikasi dikembangkan. Briefs mempunyai simulator tersendiri yang bisa diputar dari dalam aplikasi, atau lebih realistis adalah menggunakan aplikasi pendampingnya, Briefcase, yang bisa dijalankan pada iPad dan iPhone. Briefcase menghubungkan dan memainkan protype Briefs di Mac langsung pada iPhone dan iPad.

Pusat interaksi dalam aplikasi Briefs terletak pada Actor dan Scene. Sebuah aplikasi mempunyai beberapa scene yang mampu menunjukkan kondisi aplikasi. Mengangkat contoh yang diangkat oleh Federico, halaman DM Tweetbot terdiri dari dua scene yaitu Read dan Unread. Tetapi penentuan scene tetap tergantung pada desainer yang merancang aplikasi. Yang penting adalah mendapatkan gambaran bagaimana cara aplikasi bekerja.

Actor adalah tombol-tombol yang bisa ditekan untuk berpindah dari satu scene ke scene lainnya. Ia dapat berupa teks, tombol, ataupun cuma wilayah yang bisa ditekan. Kamu kemudian menambahkan Action dengan menggunakan shortcut Command+Shift+A, menghubungkannya ke salah satu scene di sebelah sidebar. Sebuah kolom berisi pilihan-pilihan transisi bisa kamu atur seperti animasi transisi, suara yang dimainkan saat ditekan, dan juga durasi transisi. Bagian information panel juga menyertakan pilihan menyertakan gambar Retina dan Non-Retina. Untuk meningkatkan interaktivitas, Briefs mempunyai pilihan state buat Actor, sehingga tombol bisa berubah pada saat ditekan.

Briefs dilengkapi dengan library yang menyertakan elemen-elemen umum di iOS. Yang mempunyai koleksi tombol-tombol dan elemen grafis buatan sendiri bisa memasukkan ke dalam library Briefs dengan cukup drag and drop.

Melihat alur aplikasi dipermudah dengan pilihan overview yang terdapat pada bagian atas Briefs. Ia menampilkan semua hubungan antar scene dan juga akses cepat dalam mengatur setiap pilihan. Setelah kamu merangkai struktur scene, halaman ini akan menjadi tempat yang paling membantumu menyusun ulang interaksi setiap scene.

Kesimpulan

Download · Harga: