Follow Us

Kisah Inspiratif Jan Koum, Pendiri WhatsApp

Andri Alfansyah - Jumat, 21 Februari 2014 | 16:12
Kisah Inspiratif Jan Koum, Pendiri WhatsApp

Jan Koum, sang pendiri WhatsApp ini tiba-tiba berubah seketika menjadi seorang milyarder dan ramai diberitakan dimana-mana setelah WhatsApp diakuisisi oleh Facebook dengan harga yang sungguh luar biasa besar beberapa waktu lalu. Akuisisi ini masih menyisakan ketercengangan sendiri di banyak pihak. Dari sekian banyak berita yang mengupas tuntas akuisisi tersebut, ada sekilas kisah menarik yang mungkin tak banyak orang ketahui dari sang pendiri WhatsApp sebelum diakuisisi oleh sosial media raksasa itu.

Siapa menyangka, Jan Koum dulunya adalah seorang yang hidup dalam kemiskinan. Ia adalah seorang imigran asal Ukraina. Ia bersama ibunya pindah ke California pada 1992. Seperti diceritakan oleh The Verge, di Amerika, Jan Koum hidup terkatung-katung. Untuk makan saja ia menggantungkan hidupnya dengan bantuan dari layanan sosial untuk orang tak mampu.

“Before WhatsApp was founded, Koum briefly lived with help from welfare after immigrating to the states with his mother.”

Bahkan, sebelum menjadi sangat sukses seperti sekarang ini, WhatsApp mengalami kondisi finansial yang mengkhawatirkan. Tak ada uang sepeserpun di akun Jan Koum di bank. Para pegawainya sendiri harus bekerja di meja Ikea murahan dan memakai selimut di bawah cuaca yang sangat dingin.

“And not too long ago, employees “wore blankets for warmth and worked off cheap Ikea tables” in a nondescript office building,… WhatsApp also went through a period where all the expenses were running out of Koum’s bank account, which eventually ran dry, something that was later solved with outside funding and incredible growth.”

baca juga: Facebook Resmi Akuisisi WhatsApp Senilai 228 Triliun Rupiah

Akuisisi yang datang dua hari lalu adalah keajaiban besar bagi Jan Koum. Satu hal yang menarik adalah Jan Koum menandatangani kesepakatan akuisisi tersebut di dekat kantor layanan sosial dimana ia dulu selalu mengais kupon untuk mendapatkan jatah makanan. Akuisisi itu tidak hanya menyelamatkan WhatsApp dari keterpurukan, tetapi juga merubah hidup pendirinya menjadi lebih baik.

[source site_name = “TheVerge” site_url = “http://www.theverge.com/2014/2/20/5431566/a-brief-history-of-whatsapps-success-involves-food-stamps-and-ikea”][/source]


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : MakeMac





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular