Follow Us

Review Leave Me Alone, Sikap Pemberontak Di Dunia Yang Aneh

Alexius Aditya - Rabu, 21 Oktober 2015 | 15:57
Review Leave Me Alone, Sikap Pemberontak Di Dunia Yang Aneh

Seseorang yang menyukai olahraga ekstrem biasanya dikonotasikan sebagai seorang pemberontak. Bukan dalam artian yang buruk sebenarnya, hanya saja, biasanya mereka adalah seorang yang mencintai olahraga tersebut lebih dari apapun, sehingga sulit dipahami oleh orang lain.

Tim pengembang Crescent Moon Games sepertinya mengambil ide tersebut untuk membuat Leave Me Alone. Game terbarunya ini menceritakan tentang bagaimana seorang pemain berusaha menyendiri untuk bermain skateboard. Mengambil tipe platformer, pemain diajak untuk beraksi menggunakan skateboard untuk melewati beberapa rintangan dan melawan musuh.

Platformer adalah sebuah genre dari sebuah video game yang mengharuskan pemain untuk mengendalikan karakter untuk melompati halangan atau platform dengan tingkatan yang berbeda. Lompatan dan serangan adalah dua elemen yang paling sering ditemukan pada sebuah game dengan genre platformer.

Pemberontak Yang Suka Menyendiri

Diceritakan bahwa pada saat ini dunia sudah sudah tidak aman lagi. Dunia yang dulu dikenal sebagai tempat yang aman dan beradab sudah berada di ambang kehancuran. Para mutan dan penjahat berkeliaran berusaha mencari mangsa untuk dibunuh. Oleh karena itu, sekadar berada diluar gedung atau rumah adalah hal yang sangat tidak disarankan.

Kalian bermain sebagai seorang anak sekolah. Anak sekolah tentunya tahu bahwa dunia telah berubah menjadi tidak aman. Saya tahu pasti apa yang ada di pikiran kalian. Kalian pastinya ingin menyelamatkan dunia bukan? Mungkin saja, tapi tidak dengan karakter utama yang ada di game ini. Alih-alih berusaha menyelamatkan dunia, sang karakter utama justru berusaha menyendiri, melewatkan sekolah karena untuk bermain skateboard. Jauh dari pemikiran kalian dan situasi yang sedang genting. Disinilah letak sisi humor game ini.

Selama bermain skateboard, kalian juga dapat mengumpulkan emoticon yang nantinya dapat digunakan untuk membeli kemampuan baru, juga menaikkan efek serangan dan kesehatan dari karaktermu. Kesehatan? Ya, seperti sudah saya katakan sebelumnya, dunia sudah tidak aman lagi. Ini berarti akan ada musuh yang berusaha menyerangmu ketika selama kalian bermain.

Tidak perlu khawatir karena musuh ini tetap dapat dikalahkan. Kalian dapat menggunakan skateboard ketika musuh mendekat lalu menyerangnya. Saat berhadapan dengan musuh, lompati mereka, dan tekan tombol serang, maka karakter akan melompat sekaligus menyerang musuh.

Saran saya ketika kalian sedang berhadapan dengan musuh adalah letakkan skateboard dan seranglah musuh saat karakter sedang berdiri. Serangan yang dihasilkan mempunyai efek yang lebih efektif dibanding saat kalian berada di atas skateboard.

Butuh Waktu Untuk Terbiasa Dengan Kendalinya

Kendali yang disuguhkan sebenarnya tidak sulit, tetapi mungkin karena baru diawal, saya merasa kendalinya agak aneh. Pada bagian kiri, ada tombol yang berguna untuk mengarahkan karakter, serta meletakkan skateboard, sehingga karakter dapat berjalan saja. Seperti sudah saya katakan sebelumnya, kalian dapat berdiri atau menggunakan skateboard terus-menerus.

Tetap pada bagian kiri, terdapat tombol pergantian antara menggunakan skateboard dan berjalan. Ini berguna ketika musuh mendekat, kalian dapat menyerangnya ketika sedang tidak berada di atas skateboard. Tentu saja, hal ini bukan berarti kalian tidak dapat menyerang. Hanya saja, efek serangan yang ditimbulkan tidak sebesar ketika kalian sedang berdiri.

Sedangkan pada bagian kanan akan terdapat dua tombol. Tombol kanan atas dapat berganti sesuai dengan kondisi karakter. Ketika berdiri, tombol ini berguna untuk menyerang, sedangkan saat karakter sedang berada diatas skateboard, maka tombol ini berguna untuk melakukan grind. Tombol terakhir terdapat pada kanan bawah layar, yang berguna untuk melompat.

Tidak Ada Kustomisasi Karakter

Game platformer sebenarnya bisa saja tetap berkesan modern. Tetapi nampaknya, grafis Leave Me Alone justru sengaja dibuat seperti layaknya game jaman dulu. Detail dari gambar yang ditampilkan terasa kurang ceria karena pilihan grafis tadi.

Editor : Alexius Aditya

Latest