Follow Us

Review Shadow Blade: Reload, Memperbaiki Keseimbangan Dunia

Alexius Aditya - Selasa, 16 Februari 2016 | 20:26
Review Shadow Blade: Reload, Memperbaiki Keseimbangan Dunia

Berbicara tentang ninja pasti tidak bisa lepas dari kata lincah, cepat, dan mematikan. Seorang ninja biasanya terkenal dengan kelincahannya dalam bergerak, mereka bukan hanya dapat bergerak dengan cepat, namun juga sigap dalam keadaan terdesak sekalipun. Mereka juga sering digambarkan sebagai petarung yang mematikan, terutama dalam pertarungan jarak dekat.

Itulah yang benar-benar akan terjadi pada Shadow Blade: Reload, sebuah game keluaran tim pengembang Dead Mage dan Crescent Moon Games. Jika nama Shadow Blade terasa familiar, maka kalian tidak salah. Shadow Blade: Reload memang bukan sebuah game yang baru sama sekali. Dua tahun lalu, game ini pernah dirilis dengan nama yang sama, yaitu Shadow Blade.

Mengembalikan Keseimbangan Dunia

Kegelapan dan kekacauan sekali lagi datang ke dunia. Perjanjian yang telah dibuat oleh tiga klan penguasa dunia sudah tidak berlaku lagi. Kini, mereka sedang berperang satu dengan yang lain, berusaha untuk memperebutkan tahta tersebut. Masyarakatlah yang menjadi korban atas kesadisan mereka. Tapi, tidak semuanya merasa putus asa, dan Kuro adalah salah satunya. Semua latihannya selama ini mengarahkan Kuro untuk membantu masyarakat, berusaha mengembalikan keseimbangan di dunia dengan tangannya sendiri.

Itu tadi adalah cerita pembuka dari perjalanan Kuro, sang ninja yang akan menjadi karakter utama pada Shadow Blade: Reload, yang tentu saja menjadi karakter yang akan kalian mainkan disini. Untuk itu, pemain harus lari dari satu level ke level yang lain, melewati beberapa musuh di perjalanan hingga sampai di tempat tujuan.

Tidak hanya akan berhadapan dengan musuh saja, tetapi kalian juga harus menghindari banyak jebakan serta mengumpulkan butiran arwah. Shadow Blade: Reload adalah sebuah game platformer yang mengharuskan pemain untuk beraksi dengan cepat, karena nantinya pergerakan pemain akan dihitung berdasar waktu dan butiran arwah yang berhasil dikumpulkan dalam setiap levelnya, yang kemudian akan dirubah menjadi skor akhir dari pemain.

Tentu saja sebagai ninja, kalian akan dibekali dengan sejumlah senjata, seperti katana sebagai senjata utama, shuriken, dan kusarigama. Dalam 40 level yang ada pada Shadow Blade: Reload, kalian akan bertemu dengan 4 pertarungan bos yang berbeda. Disinilah kelincahan kalian akan diuji karena mengalahkan para bos tidak semudah seperti saat kalian menghabisi para musuh kecil lainnya.

Klik tautan ini jika video di atas tidak muncul.

Lewati Semua Jebakan, Menghajar Musuh, dan Mengumpulkan Butir Arwah

Pada setiap levelnya, pemain juga akan menemukan beberapa jalan rahasia yang akan menuntun karakter pemain untuk mendapatkan objek rahasia. Karena jalan rahasia ini biasanya terletak pada tempat yang sulit dijangkau, maka pemain juga harus memilih, apakah mereka ingin mengumpulkan objek rahasia tersebut atau justru mempercepat pelarian sehingga pemain mendapatkan catatan waktu yang lebih baik.

Untuk kendalinya sendiri, Shadow Blade: Reload menggunakan kendali tombol, dimana pada bagian kiri, terdapat dua tombol arah untuk mengarahkan karakter ke kiri dan ke kanan. Sedangkan pada bagian kanan, akan terdapat tiga tombol, satu tombol untuk melompat, satu tombol untuk menyerang, dan tombol terakhir untuk melempar shuriken.

Terdapat beberapa variasi kendali pada tombol-tombol tersebut, dimana pemain dapat menggunakannya untuk melakukan gerakan melompat atau menyerang secara berbeda. Dua kali menekan tombol arah kanan akan membuat Kuro berlari lebih cepat, dan dua kali menekan tombol lompat akan membuat Kuro melompat lebih tinggi lagi.

Tidak Ada Opsi Untuk Merubah Kendali

Jika menjadi ninja berarti membutuhkan kelincahan, di game ini, hal tersebut bisa menjadi masalah utama yang kurang menyenangkan. Pada Shadow Blade: Reload, terdapat waktu yang akan menentukan skor akhir dari tiap levelnya, namun sayangnya pemain tidak hanya harus fokus pada detikan waktu, tetapi juga pada kendalinya yang terkadang kurang responsif.

Editor : Alexius Aditya

Latest