New York Gandeng Penjebol iPhone Teroris Bikin Perangkat Textalyzer

Pemerintah New York dikabarkan telah mengajukan rancangan aturan baru bernama “Evan Law” yang memungkinkan polisi memeriksa iPhone milik pengendara mobil saat kecelakaan lalu lintas terjadi.

Sebagaimana dilaporkan Ars Technica, pemeriksaan tersebut dilakukan polisi untuk mencari bukti apakah si pengendara mobil menggunakan iPhone sebelum peristiwa kecelakaan terjadi.

Dalam pemeriksaannya, kepolisian New York bakal menggunakan “Textalyzer”, perangkat analisa yang dikembangkan perusahaan forensik mobile asal Israel Cellebrite, yang sebelumnya dipercaya bisa menjebol kunci iPhone 5c milik pelaku penembakan di San Bernardino.

Under the first-of-its-kind legislation proposed in New York, drivers involved in accidents would have to submit their phone to roadside testing from a textalyzer to determine whether the driver was using a mobile phone ahead of a crash.

Nama aturan baru itu sendiri diambil dari nama remaja 19 tahun Evan Lieberman yang tewas ditabrak oleh pengendara mobil yang teralihkan fokusnya karena sedang mengunakan ponsel ketika menyetir.

• Perusahaan Penjebol iPhone 5c Milik Teroris Diklaim Bisa Jebol iPhone 6
• Hakim New York: Pemerintah Tak Berhak Paksa Apple Buka Kunci iPhone
• New York Latah Bikin Aturan Baru Wajibkan Apple Buka Akses Data Pengguna

Menggunakan ponsel saat berkendara memang sangat beresiko menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Di AS, tiap harinya disebutkan ada sembilan orang yang tewas dalam kecelakaan karena pengendara menggunakan ponsel.

Rancangan aturan tersebut memang kedengarannya sangat bagus karena diharapkan bakal mengurangi kecelakaan lalu lintas disebabkan sopir menggunakan ponsel. Meski begitu, tidak diketahui apakah Apple bakal mendukung hal ini mengingat mereka berkomitmen melindungi privasi pengguna,

[source site_name = “Ars Technica” site_url = “http://arstechnica.com/tech-policy/2016/04/first-came-the-breathalyzer-now-meet-the-roadside-police-textalyzer/”][/source]