FBI Pertimbangkan Minta Apple Buka Kunci iPhone Milik Teroris Baru

Federal Bureau of Investigation (FBI) tampaknya tidak kapok untuk kembali mencoba meminta Apple dengan perintah pengadilan membuka akses perangkat iPhone yang terkunci milik pelaku kriminalitas.

Setelah rewel dengan kasus penembakan di San Bernardino beberapa waktu silam, FBI kini berencana mengambil langkah hukum untuk bisa membuka kunci iPhone milik pelaku penusukan terhadap 10 orang di sebuah mall di Minnesota yang terjadi bulan kemarin.

iPhone milik pelaku penusukan bernama Dahir Adan yang ditembak mati saat kejadian diduga menyimpan informasi yang penting. Oleh karena itu, FBI seperti dilaporkan Wired mengatakan tengah dalam proses untuk bisa membukanya.

“Dahir Adan’s iPhone is locked,” Thornton told reporters, “We are in the process of assessing our legal and technical options to gain access to this device and the data it may contain.”

FBI tentunya paham betul bahwa Apple pasti bakal menolak permintaan mereka untuk membuka iPhone yang terkunci dengan passcode, seperti yang pernah terjadi dalam kasus penembakan yang menewaskan belasan warga San Bernardino, California.

• Ini Alasan FBI Enggan Bocorkan Rahasia Jebol iPhone Kepada Apple
• FBI Bayar Jutaan Dolar buat Retas iPhone Teroris San Bernardino
• FBI: iPhone Milik Teroris Tidak Mengandung Informasi Baru

FBI kemungkinan bakal mengalami kerugian dalam upayanya untuk membuka iPhone milik penusukan tersebut karena disinyalir tidak memiliki informasi apapun sebagaimana iPhone milik pelaku penembakan di San Bernardino.

Usai kasus penembakan San Bernardino, Apple diketahui semakin meningkatkan keamanan produk-produknya. Jadi langkah hukum yang bakal diambil FBI untuk meminta mereka membuka kunci iPhone bakal berakhir sia-sia.

[source site_name = “Wired” site_url = “https://www.wired.com/2016/10/fbi-wants-crack-another-dead-terrorists-locked-iphone/?mbid=social_twitter”][/source]