Follow Us

Pengaruh Donald Trump Bagi Apple Seusai Terpilih Jadi Presiden AS

Andri Alfansyah - Kamis, 10 November 2016 | 14:23
Pengaruh Donald Trump Bagi Apple Seusai Terpilih Jadi Presiden AS

Kemenangan Donald Trump menjadi Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) ke–45 dari Partai Republik kemarin tidak pelak lagi sangat mengejutkan publik AS, tidak terkecuali bagi Apple. Pasalnya, Apple yang kerap disebut dalam beberapa kampanye presidensialnya menganggap Trump bakal menjadi ancaman serius yang mengusik perkembangan inovasi.

Oleh karena itu, CEO Apple Tim Cook dan sejumlah petingginya yang lain dikabarkan mengadakan pertemuan darurat Rabu pagi kemarin untuk membahas dampak yang bakal muncul menyusul kemenangan Trump jadi Presiden AS.

Dan berikut beberapa poin utama jabatan Presiden Trump yang kemungkinan dapat berdampak negatif bagi Apple yang dibahas dalam pertemuan tersebut, sebagaimana dirangkum Business Insider:

Pemulangan Pajak

Trump bakal menjadi presiden pertama yang mengajukan pemangkasan pajak dari 35 persen menjadi 10 persen jika perusahaan-perusahaan teknologi, termasuk Apple, bisa mengembalikan kekayaannya yang diparkir di luar negeri. Meskipun memiliki aliran uang kas hingga lebih dari $200 milyar, Apple enggan melakukannya karena belum adanya tingkat pajak yang adil.

Malahan mereka mengatakan masih harus membayar pajak 35 persen dan tambahan 5 persen dari lokasi mereka berada di penjuru AS. Tidak hanya itu, Trump kemungkinan bakal ikut terlibat dengan Komisi Eropa mengenai pengemplangan pajak Apple sebesar 13 milyar Euro dengan pemerintah Irlandia.

Pabrik di AS

Apple seperti diketahui memproduksi produk-produknya, seperti iPhone dan komputer Mac, di Tiongkok, dan memasok komponen-komponen dari negara Asia lainnya. Namun Trump dalam kampanyenya berencana memaksa Apple untuk memproduksi produk-produknya di AS.

Trump mengatakan bahwa orang Amerika pintar dan bisa diandalkan. Namun Trump tidak menjelaskan bagaimana dia bisa memaksa Apple untuk mengalihkan produksi dari Asia ke AS. Rencana Trump tersebut dipandang sebagai sesuatu yang mustahil terjadi karena banyak hambatannya. Pertama adalah alasan logistik yang mana supplier komponen berasal dari Asia.

Kendala kedua adalah terakit dengan keahlian pekerja dalam merakit produk-produk Apple. Buruh Tiongkok diklaim memiliki keahlian lebih baik daripada pekerja AS. Terakhir, upah pekerja bakal membengkak jika Apple memproduksi di kampung halamannya. Upah pekerja AS diperkirakan bakal $50 lebih mahal daripada upah pekerja Tiongkok.

Meski demikian, Trump tidak habis akal supaya Apple bisa memproduksi di AS. Dia disebutkan berencana memberlakukan tarif impor produk dari Tiongkok sebesar 45 persen untuk membentuk kembali perkekonomian AS.


Baca juga:


Enkripsi

Jika kamu masih ingat dengan kisruh yang terjadi antara Apple dan FBI mengenai enkripsi di iPhone milik teroris di San Bernardino, Trump ikut menyuarakan pendapatnya.

Trump pernah mengatakan bakal memboikot produk-produk Apple jika mereka tidak mau membantu pihak kepolisian menciptakan tool backdoor untuk membuka data iPhone milik pengguna. Selama Apple tidak memberikan informasi mengenai iPhone teroris tersebut, Trump mengancam dirinya hanya akan menggunakan smartphone buatan Samsung.

Kasus enkripsi di iPhone sendiri sudah berakhir yang mana FBI menyatakan sudah berhasil menjebol iPhone milik teroris tersebut dengan meminta bantuan perusahaan forensik asal Israel, Cellebrite. Dengan menjadi Presiden AS, Trump dikhawatirkan bisa menggunakan kekuasaannya untuk memaksa Apple memberikan data dan privasi penggunanya kepada pihak berwenang atau pemerintah AS.

[source site_name = “Business Insider” site_url = “http://www.businessinsider.co.id/how-trump-presidency-will-affect-apple-2016-11/?r=US&IR=T#6DFloWL0lVA25b6U.97”][/source]


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Andri Alfansyah

Latest