Pemerintah Rusia melalui bagian regulator komunikasi, meminta Pavel Durov, CEO Telegram Messenger untuk membuka akses dekripsi pesan rahasia (Secret Chats) pada layanan mereka. Tidak hanya meminta, kabarnya pemerintahan di negara tersebut mengancam akan melakukan pemblokiran akses untuk Telegram jika tidak memenuhi syarat tersebut. Hal ini erat kaitannya dengan aksi terorisme yang kabarnya menggunakan Telegram sebagai alat komunikasinya.
communications regulator had also asked his company to hand over the keys to allow the security services to decrypt user messages in order to catch terrorists.Pavel Durov juga menjelaskan bahwa dirinya tidak mungkin memenuhi tuntutan tersebut. Selain melanggar hak konstitusional dan ingin menjunjung tinggi kerahasiaan dari para pengguna, secara teknis hal tersebut tidak mungkin dilakukan. Karena Telegram Messenger menggunakan keamanan dengan tingkat ent-to-end encryption yang membuat setiap pesan hanya dapat dibuka dan dibaca oleh setiap pihak pengirim serta penerima.
Baca Juga:
- Telegram Akhirnya Tambah Fitur Voice Calls, Ekstra Aman!
- Telegram Rilis Fitur Video Messages, Telescope dan Bot untuk Pembayaran
Masih dari catatan di laman sumber, Pavel Durov mejelaskan bahwa pemblokiran Telegram tidak akan menyelesaikan masalah seputar keamanan. Pengguna bisa saja berganti ke aplikasi lain dengan standar keamanan yang setingkat. Bahkan Durov juga menjelaskan, jika aksi melawan teroris dilakukan dengan kebijakan blokir, sekalian saja lakukan pemblokiran akses untuk semua jenis koneksi internet di negara tersebut.
Download Telegram Messenger รยท Harga: Gratis
[source site_name = “venture beat” site_url = “https://venturebeat.com/2017/06/26/messaging-app-telegram-faces-heat-from-russian-authorities-over-role-in-terrorism/”][/source]
Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone