Tahun ini Apple seakan lebih percaya dengan para pengguna kalangan profesional yang aktif di sosial media untuk membuat review produknya. Ya, lihat saja saat iPhone X pertama rilis. Sejumlah YouTubersÂ mendapatkan kesempatan lebih dahulu untuk mencoba gadget baru ini daripada media internasional seperti New York Times atau mungkin blog Apple yang kamu kenal. Hal yang sama kembali terjadi untuk perangkat iMac Pro. Apple memberikan MKBHD waktu seminggu sebelum iMac Pro resmi dijual tanggal 14 Desember mendatang untuk mencobanya.

Selain MKBHD, ternyata Apple juga memberikan iMac Pro kepada kalangan profesional lainnya. Yaitu Craig Hunter, Vincent Laforet, Thomas Grove Carter, Greg Kurstin dan Cabel Sasser. Mereka semua berprofesi di bidang kreatif seperti kreator film, musisi, fotografer dan juga developer. Berikut ini beberapa catatan yang dibagikan oleh setiap pengguna tersebut.

Craig Hunter

Craig Hunter yang berprofesi sebagai pengembang aplikasi ini mendapatkan iMac Pro dari Apple dan melakukan banyak tes. Salah satunya adalah mode debug dan compile dokumen yang sangat kompleks. Seberapa kompleks? Dia menjelaskan setiap aplikasi yang dia buat memiliki 20 hingga 30 ribu barisan kode yang terpecah dalam 80â€“120 dokumen Objective C dan C. Hasilnya tentu sangat cepat. Craig membandingkan hasil percobaan tersebut dengan MacBook Pro 2016 dan juga iMac 2013 yang dia gunakan. Perangkat iMac Pro bisa membereskan tugas yang sama dan memangkas waktu 30%â€“60% lebih cepat.

Penjelaan lengkap dari Craig Hunter dapat kamu baca di laman blog miliknya, lengkap dengan diagram dan hasil benchmark menggunakan aerospace engineering.

Vincent Laforet

Spesifikasi iMac Pro yang didapatkan Vincent Laforet adalah 10 Core 3GHZ Intel Xeon W, 2TB SSD, 128 GB RAM, Vega 64 Radeon. Dia mencoba banyak hal dalam proses editing dan rendering foto serta video. Hasilnya adalah performa yang lebih gegas dan memangkas waktu kerja hingga lebih dari 50%. Misalkan untuk edit video di FCP X, Black Magic Resolve, dan Adobe Lightroom Classic.

Penjelasan paling menarik dari Vincent Laforet adalah mode import footage dari RED 8K Helium Full Frame sepanjang 1 jam 17 menit. Proses ekport menjadi dokumen 4K ProRes 422 hanya memerlukan waktu 2 jam saja jika menggunakan iMac Pro. sedangkan jika menggunakan iMac biasa atau MacBook Pro 15 inci, waktu yang diperlukan jauh lebih lama yaitu 7 jam.

Thomas Grove Carter

Thomas tidak banyak menjelaskan hasil percobaan yang dilakukan dengan iMac Pro karena baru mendapatkannya selama beberapa haru. Dia hanya menjelaskan detail desain yang digunakan Apple untuk iMac Pro. Yaitu semua bagian yang menggunakan warna Space Gray mulai dari bodi, aksesoris, hingga kabel Lightning yang ada dalam paket bawaan. Semua aksesoris dalam warna hitam ini tidak dijual terpisah oleh Apple.

Salah satu catatan dari Thomas Grove Carter adalah mencoba iMac Pro untuk mengolah 4444 dokumen 8K ProRess di timelone FCP X. Hasilnya? Tidak ada proses yang melambat atau frames berantakan, semuanya bisa berjalan dengan normal dan tidak ada proses rendering! Penjelasan lengkap dari Thomas Grove Carter dapat kamu baca di blog Thomas berikut ini.

Greg Kurstin dan Cabel Sasser

Greg Kurstin sebagai musisi yang menggunakan Logic Pro X juga sangat kagum dengan kecepatan iMac Pro. Dia langsung mencoba dengan dokumen Logic session paling kompleks buatannya dan tidak mendapatkan masalah sama sekali di iMac Pro.

Sedangkan Cabel Sasser yang berprofesi sebagia pengembang di Panic, mencoba banyak hal di iMac Pro dengan fokus kecepatan komputasi dan pemrograman. Mulai dari FPS yang lebih tinggi saat bermain games jika melawan iMac 5K, penjelasan Apple T2 Chip yang berguna di bagian keamanan, detail kabel Lightning hitam dan juga perbandingan kecepatan rendering lewat aplikasi Cinebench.

iMac Pro, Komputer Mac Tercepat Sepanjang Masa

Julukan sebagai komputer Mac tercepat sepanjang masa rasanya pantas untuk diberikan pada iMac Pro. Namun kecepatan tersebut tentu berbanding lurus dengan harganya, spek paling murah ada di harga $4999. Tentunya hal ini membuat iMac Pro hanya cocok untuk digunakan oleh kalangan tertentu saja yaitu pengguna profesional yang tidak ingin menghabiskan banyak waktu untuk mengolah dokumen multimedia atau pemrograman.