Hasil Benchmark Galaxy Note 9 Kalah Melawan iPhone X

Bagus Hernawan - Jumat, 10 Agustus 2018 | 11:02

Samsung resmi merilis phablet andalannya untuk tahun 2018 yaitu Galaxy Note 9. Dengan mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 845, 6GB atau 8GB RAM, ponsel ini bisa dibilang paling cepat di kerajaan produk Samsung untuk saat ini. Namun tahukah kamu, ternyata hasil Benchmark alias pengujian kecepatan untuk Galaxy Note 9 masih kalau jika melawan iPhone X yang notabene adalah produk keluaran tahun 2017.

Tomâ€™s Guide, salah satu jurnalis yang mendapatkan kesempatan lebih awal untuk mencoba Galaxy Note 9 membeberkan hasil Benchmark tersebut. Ketika diuji dengan aplikasi Geekbench 4, Galaxy Note 9 mendapatkan skor 8.876, sedangkan iPhone X ada di skor 10.357.

Tom juga menjelaskan, salah satu uji Benchmark yang bernama Slingshot Extreme adalah bagian terberat untuk menilai skor dari grafis sebuah mobile device. Galaxy Note 9 mendapatkan angka 4.639, kalah dengan iPhone X di angka 4.994 dan paling tinggi adalah OnePlus 6 dengan 8GB RAM di angka 5124.

The Galaxy Note 9 scored 4,639, which is slightly better than the Galaxy S9+ (4,634) and ahead of the LG G7 (4,201). However, the OnePlus 6 with 8GB of RAM smoked the Note 9 with a score of 5,124 and the iPhone X (4,994) also fared better.

Baca Juga:

Patut dicatat bahwa Galaxy Note 9 yang diuji oleh Tom adalah versi yang menggunakan 6GB RAM. Hasil untuk versi 8GB RAM mungkin bisa saja berbeda. Di sisi lain, perangkat iPhone X dibuat oleh Apple dengan teknologi 3GB RAM saja dan performanya jauh lebih tinggi diatas hasil uji Benchmark.

Tom juga menjelaskan ada beberapa hal menarik dari Galaxy Note 9 yang bisa dibilang mengalahkan perangkat iPhone X. Yaitu teknologi layar AMOLED dengan sRGB color gamut 224%, iPhone X hanya di angka 128.6%. Tingkat kecerahan layarnya juga mendapatkan angka yang tinggi yaitu 604 nits, iPhone X masih ada di angka 574 karena menggunakan teknologi OLED.

Hasil Benchmark mungkin bisa dibilang hanya deretan angka biasa saja untuk pengguna umum. Namun secara tidak langsung, pengukuran ini menunjukkan fakta bahwa hardware dengan spesifikas yang tinggi, bukan berarti bisa mendapatkan skor pengujian terbaik. Perlu integrasi untuk perangkat keras dan lunak (software) yang dikembangkan secara maksimal untuk menunjang semua hal dan ini hanya dilakukan oleh Apple.