Follow Us

Penelitian Menunjukkan Ponsel Berbasis Android Mengoleksi Data Pengguna Lebih Banyak Dibanding Ponsel Berbasis iOS

Alexius Aditya - Kamis, 23 Agustus 2018 | 09:59
Penelitian Menunjukkan Ponsel Berbasis Android Mengoleksi Data Pengguna Lebih Banyak Dibanding Ponsel Berbasis iOS

Menurut penelitian yang dibagikan oleh Digital Content Next, ponsel berbasis Android mengirimkan sepuluh kali lebih banyak data kepada Google dibandingkan dengan ponsel berbasis iOS untuk Apple.

Pada tulisan yang dibuat oleh Douglas C. Schmidt, seorang profesor IT di Universitas Vanderbilt menunjukkan seberapa banyak Google mengumpulkan data konsumen lewat produk miliknya, meskipun pengguna tidak berinteraksi secara langsung dengan ponsel ataupun tablet mereka.

Beberapa fakta yang ditemukan lewat eksperimen di lapangan menunjukkan bahwa ponsel berbasis Android yang didiamkan dengan browser Chrome aktif dibaliknya akan terhubung dengan Google sebanyak 340 kali dalam jangka waktu 24 jam. Pada tes yang sama, ponsel berbasis iOS dengan terbukanya browser Safari tidak mengirimkan data sama sekali kecuali pengguna menggunakan ponselnya.

Pada jangka waktu satu jam saja, ponsel berbasis Android yang menjalankan Chrome akan mengirimkan data 50 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan iPhone yang menjalankan Safari. Hal ini merupakan fakta yang menyeramkan untuk diketahui.

Masalahnya bukan hanya pada pengumpulan data itu sendiri, namun ternyata lebih dari itu. Pada tulisan tersebut ditemukan fakta lain bahwa Google berpontensial untuk menghubungkan data tanpa nama yang dikoleksi secara pasif dari ponsel pengguna, yang kemudian dicocokan dengan data pengguna yang sudah ada di server Google. Hal ini bisa dilakukan oleh aplikasi bawaan maupun aplikasi pihak ketiga. Bahkan lebih mengejutkannya lagi, penelitian dari investigasi yang dilakukan oleh Associated Press membuka fakta lain bahwa Google tetap mendeteksi lokasi pengguna meskipun mereka mematikan pengaturan aplikasi lewat setting di ponsel mereka. Aplikasi tersebut salah satunya adalah Google Maps.

Baca Juga:


Ketika diminta penjelasan, Google menjelaskan bahwa itu sudah sesuai dengan peraturan lokasi yang telah mereka terapkan, namun mereka tetap terus mengoleksi data pengguna seperti yang telah mereka lakukan sebelumnya. Sikap ini akhirnya membuat Google dituntut oleh berbagai perusahaan berkenaan dengan adanya pelanggaran hak pribadi.

Informasi lokasi yang disimpan oleh Google di ‘My Activity’ digunakan Google untuk alasan target iklan, karena itulah bisnis utama dari Google. Sebaliknya, Apple menggunakan bisnis yang berbeda. Apple mengumpulkan data secara anonim atau tanpa nama lewat berbagai perangkat mereka, mulai iPhone, iPad, dan Mac. Dari keseluruhan data yang ditarik lewat perangkat tersebut nantinya Apple bisa mengambil kesimpulan tanpa harus melanggar hak pribadi pengguna.

Alasan yang dimiliki oleh Apple pun cukup masuk akal, yaitu untuk meningkatkan kemampuan Siri untuk bekerja lebih baik, dan untuk membantu mereka menemukan situs yang menggunakan tenaga maupun memori terlalu banyak, diluar batas yang diinginkan oleh Apple lewat browser Safari. Namun data yang dikirim lewat perangkat Apple telah diacak terlebih dahulu sehingga server Apple sendiri tidak akan mengetahui dari pengguna mana data tersebut didapatkan.

Apple juga tidak mencoba melanggar ataupun merubah secara sepihak tentang kesepatakan koleksi data tersebut. Ketika pertama kali pengguna menyalakan iPhone mereka, Apple akan menanyakan apakah pengguna berkenan untuk membagikan informasi mereka untuk keperluan peningkatan servis. Jika pengguna menolak, maka Apple tidak akan mengoleksi data mereka sama sekali, kecuali mereka menyetujuinya di lain kesempatan.

Hal diatas dipertegas oleh semua eksekutif Apple, termasuk Tim Cook sendiri bahwa pengguna Apple bukanlah produk perusahaan mereka, jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk menyikapi pengguna sebagai produk. Apple menghargai privacy dari setiap pengguna karena privacy merupakan hal pribadi fundamental. Jadi, masih mau menggunakan Android?


10 Musik Mingguan Pilihan Versi Tim MakeMac


Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone

Editor : Alexius Aditya

Latest