Bloomberg Businessweek punya laporan terbaru yang menghebohkan. Menurut catatan yang mereka kumpulkan, motherboard spek server dari perusahaan Super Micro telah disisipi micro chip, yang digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk memata-matai lebih dari 30 perusahaan besar di Amerika Serikat. Hal tersebut terjadi sejak tahun 2015 dan sudah ada beberapa saksi yang menguatkan, yaitu 3 orang dari internal Apple dan 4 orang dari pemerintahan Amerika Serikat serta FBI, semua identitas dirahasiakan.
Nama Apple dan Amazon masuk dalam daftar perusahaan besar yang menjadi korban, beserta beragam perusahaan penting seperti bank, kantor pemerintah dan lainnya. Kabarnya tujuan dari penggunaan micro chip ini adalah akses jangka panjang ke perusahaan bernilai tinggi dan jaringan pemerintah untuk informasi sensitif.
Pihak Apple langsung membantah hal tersebut dengan sebuah pernyataan terbuka di laman Apple Newsroom. Apple menjelaskan bahwa laporan yang ditulis oleh Bloomberg Businessweek adalah kesalahan besar. Apple tidak pernah menemukan micro chip atau benda asing lainnya di perangkat komputer server yang pesan dari Super Micro dan digunakan untuk server. Pihak Apple juga menjelaskan bahwa tidak ada kontak dengan FBI atau agen keamanan lainnya mengenai insiden apapun.
Apple has never found malicious chips, “hardware manipulations†or vulnerabilities purposely planted in any server. Apple never had any contact with the FBI or any other agency about such an incident. We are not aware of any investigation by the FBI, nor are our contacts in law enforcement.Baca Juga:
- (Video) Celah Keamanan untuk Menembus Passcode Lock di iOS 12, Akses Kontak dan Foto
- Wawancara Tim Cook Membahas Privasi Data, Tiongkok dan Infowars
- Peretas iCloud di Tahun 2014 Dapat Hukuman Penjara
Sebagai tambahan, Apple memang pernah mengalami masalah di salah satu server Super Micro pada tahun 2016. Namun masalah itu berupa driver yang error atau terinfeksi, bukan berupa motherboard server yang ditanami micro chip. Masalah ini murni kebetulan saja dan tidak bisa disebut sebagai serangan atau peretasan.
Our best guess is that they are confusing their story with a previously-reported 2016 incident in which we discovered an infected driver on a single Super Micro server in one of our labs. That one-time event was determined to be accidental and not a targeted attack against Apple.Meskipun dalam laporan Bloomberg Businessweek tidak menyebutkan bahwa data pengguna menjadi incaran, Apple tetap menganggap serius dugaan tersebut. Apple ingin para penggunanya mengetahui bahwa mereka selalu melakukan segala cara untuk menjaga informasi pribadi yang dipercayakan kepada Apple.
Apple Memperbarui Panduan Keamanan untuk Shortcuts, Face ID, Dan Fitur Lainnya
Akses juga MakeMac melalui MM Reader untuk iPhone