Tencent, tim pengembang game PUBG Mobile kabarnya telah menutup aplikasi tersebut untuk wilayah Tiongkok.
Dikutip dari The Verge, kabarnya hal ini dilakukan karena mereka gagal mendapatkan ijin monetisasi PUBG Mobile dari pemerintah setempat.
Tech giant Tencent has dropped the hugely popular mobile version of PlayerUnknown’s Battlegrounds in China after failing to secure a license from the government to collect revenues from the game.Namun Tencent tidak serta merta menutup game tersebut dari daratan Tiongkok.
Merea merilis game bernama Heping Jingying atau bisa disebut juga Elite Force for Peace.
Baca Juga: 10 Fakta Tentang PUBG Yang Mungkin Belum Kamu Ketahui (Part 1)
Game tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Tiongkok untuk dilakukan monetisasi.
Sejumlah analis menyebutkan bahwa Heping Jingying adalah game yang dibuat untuk penghormatan kepada Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat di Tiongkok. Tema permainannya juga sedikit diubah menjadi anti terorisme.
Heping Jingying juga diklaim tidak menampilkan kekerasan seperti di PUBG Mobile. Contohnya adalah tidak ada animasi darah saat permain terkena tembakan dan hanya bisa dimainkan oleh pengguna usia 16 tahun ke atas.
Kabarnya alasan lain dari pemerintah Tiongkok yang melarang monetisasi PUBG Mobile adalah perang mereka dengan Korea Selatan.
Bagi kamu yang belum tahu, Tencent mendapatkan lisensi PUGB Mobile dari Bluehole yaitu perusahaan asal Korea Selatan.
Pada tahun 2017, pemerintah Beijing telah mengumumkan boikot terhadap produk dari Korea Selatan dan masih terus berlangsung hingga sekarang.
Bagi para pemain PUBG Mobile di Tiongkok, Tencent berjanji akan memberikan proses migrasi yang mudah.
Semua hal seperti cara bermain, latar belakang, grafis permainan dan detail lainnya bisa disebut sangat mirip atau sama persis.
PUBG Mobile pertama kali rilis pada Mei 2018. Game ini sangat populer di dunia dan punya 70 juta pengguna untuk pasaran Tiongkok.