Follow Us

10 Fakta Tentang PUBG Yang Mungkin Belum Kamu Ketahui (Part 1)

Alexius Aditya - Senin, 02 April 2018 | 17:28
10 Fakta Tentang PUBG Yang Mungkin Belum Kamu Ketahui (Part 1)

Setelah kemarin resmi dirilis secara global di App Store, kamu pasti sudah tidak sabar lagi untuk bermain PUBG Mobile bukan? Sembari kamu bermain, ada beberapa fakta yang harus kamu ketahui tentang game ini. Berikut adalah 10 fakta tentang PUBG yang menarik untuk diketahui.

1. Ratusan Dolar Hanya Untuk Membeli Item Virtual

PUBG adalah game yang sangat populer, sehingga orang rela untuk menghabiskan ratusan dolar hanya untuk membeli sebuah bandana virtual. Bandana virtual tersebut adalah barang langka karena hanya tersedia sebagai hadiah bonus bagi mereka yang membeli game PUBG versi PC saat masa preorder saja.

Semakin banyak orang memainkan PUBG, menjadikan pasar untuk bandana virtual menjadi hancur. Permintaan yang banyak tidak sebanding dengan persediaan yang sedikit, menjadikan bandana ini menjadi item langka yang tidak bisa dimiliki semua orang.

Itulah yang menjadikan bandana ini bisa mempunyai harga yang fantastis, melebihi seribu dolar.

2. Bahasa dan Kewarganegaraan Menjadi Masalah Di Awal

Banyak masalah yang timbul di tengah masa pembuatan PUBG. Studio game bernama Blue Hole sempat berdebat dengan sang pembuat game karena masalah bahasa dan kewarganegaraan.

Blue Hole yang berasal dari Korea Selatan, berbeda sama sekali dengan Brendan Greene yang berasal dari Irlandia.

Masalah ini mengakibatkan para pemilik modal sempat tidak yakin untuk menanamkan sahamnya kepada orang yang berbeda kebangsaan dengan mereka. Para pemilik modal berpikir bahwa hal tersebut merupakan resiko yang besar.

3. Brendan Greene Adalah Nama Dibalik PlayerUnknown’s Battlegrounds

Nama asli dari PlayerUnknown sebenarnya telah diketahui. Dia bernama Brendan Greene.

PUBG sebenarnya dibuat pertama kali hanya sebagai modifikasi dari sebuah game yang sudah dimodifikasi, yaitu DayZ yang merupakan sebuah modifikasi game berbasis ARMA 2.

Saat DayZ menjadi game yang berdiri sendiri, Brendan Greene akhirnya mengambil konsep yang sama dan kembali membuat modifikasi untuk ARMA 3.

Greene tidak mengambil keuntungan sama sekali dari modifikasi ini, tetapi konsep yang dia temukan justru menjadi terkenal. Hal ini terbukti dengan kemunculan game H1Z1—sebuah zombie game dari Sony Online Entertainment—memakai ide dari Greene, yaitu membuat game dengan mode battle royale yang diberi nama King of The Kill.

Baca Juga:

Editor : Alexius Aditya

Baca Lainnya

Latest