Pasca permintaan Jaksa Agung pada Apple untuk membuka iPhone kasus penembakan Pensacola, Apple tak bergeming.
Apple tetap menolak untuk membuka iPhone pelaku penembakan tersebut.
Menanggapi sikap Apple, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump turun tangan.
Baca Juga: Jaksa Agung AS Turun Tangan Minta Apple Buka iPhone Pelaku Penembakan
Melalui akun Twitter resminya, Trump meminta Apple untuk segera melakukan apa yang diminta oleh FBI dan Jaksa Agung: membuka iPhone pelaku penembakan.
Bahkan, sebagai strategi untuk membujuk Apple, Trump mengeluarkan pernyataan yang cukup keras.
Trump menyebut bahwa Pemerintah AS selama ini telah membantu Apple dalam berbagai hal, termasuk perdagangan dan berbagai masalah lainnya.
Kemarahan Trump semakin menjadi ketika menyebut Apple menolak untuk membantu negaranya sendiri dengan menolak membuka iPhone yang telah digunakan untuk melakukan berbagai kejahatan.
Dengan turun tangannya Donald Trump diprediksi dapat melunakkan sedikit sikap Apple.
Sebab, Trump memang dikenal memiliki kedekatan dengan sang CEO, Tim Cook.
Baca Juga: Saking Amannya, FBI Minta Bantuan Apple Untuk Buka iPhone Tersangka
Keduanya kerap menjalani pertemuan bersama, baik secara profesional maupun acara kasual.
Rangkaian kasus ini berawal dari permintaan FBI pada Apple untuk membuka iPhone yang sebelumnya dimiliki oleh pelaku penembakan di Florida.
FBI Meminta Apple untuk membuka iPhone tersebut dan mengekstrak data yang terdapat di dalamnya, termasuk riwayat percakapan.
Apple kemudian memberikan semua data yang terunggah ke iCloud, termasuk riwayat transaksi dari iPhone pelaku tersebut.
Namun, FBI merasa hal tersebut tidak cukup.
Menanggapi hal tersebut, Apple menyebut bahwa mereka tidak dapat membuka iPhone karena dapat membahayakan data dan sistem.
Penolakan secara halus oleh Apple ini kemudian memicu kekesalan Jaksa Agung dan Donald Trump yang menyebut Apple tidak dapat diajak bekerja sama.