Dikomplain FBI, Apple Batalkan Rencana End-to-End Encryption iCloud

Rabu, 22 Januari 2020 | 13:20

iCloud

Apple kabarnya telah membatalkan rencana penggunaan fitur end-to-end encryption di iCloud Backup.

Dikutip dari Reuters, kemungkinan besar rencana ini batal karena komplain yang diberikan oleh FBI.

Menurut beberapa sumber rahasia yang berasal dari mantan anggota FBI dan karyawan Apple, lembaga investigasi dari AS ini keberatan jika Apple memberikan standar keamanan tersebut.

Karena dengan menggunakan sistem end-to-end encryption di iCloud, FBI atau siapapun tidak bisa meminta akses data penting yang diperlukan kepada Apple.

Contohnya untuk kepentingan penyelidikan sebuah kasus kriminal yang menggunakan barang bukti berupa perangkat iPhone.

Sumber berita juga menyebutkan bahwa Apple tidak ingin mengambil resiko untuk menggunakan end-to-end encryption di iCloud dan mendapatkan tuduhan berupa melindungi aksi kriminalitas.

That person told Reuters the company did not want to risk being attacked by public officials for protecting criminals, sued for moving previously accessible data out of reach of government agencies or used as an excuse for new legislation against encryption.

Baca Juga: Donald Trump Turun Tangan Bujuk Apple Buka iPhone Pelaku Penembakan

iPhone XR Blue

Namun beberapa informan lain punya dugaan berbeda seputar langkah Apple membatalkan penggunaan end-to-end encryption di iCloud.

Menurut sumber rahasia dari mantan karyawan Apple, fitur end-to-end encryption di iCloud tidak jadi diterapkan karena kekhawatiran banyak pengguna iCloud yang lebih sering terkunci dan tidak bisa mengakses data mereka.

However, a former Apple employee said it was possible the encryption project was dropped for other reasons, such as concern that more customers would find themselves locked out of their data more often.

Setelah keputusan ini dibuat oleh Apple, kabarnya puluhan karyawan yang mengerjakan fitur end-to-end encryption untuk iCloud diminta berpindah ke pekerjaan lain.

Sebelumnya Apple pernah berurusan cukup alot dengan FBI seputar akses iPhone dari pelaku penembakan di San Bernardino, California pada tahun 2016.

Persidangan meminta Apple untuk membuka iPhone tersebut untuk kepentingan penyidik dari FBI.

Namun akhirnya FBI menemukan cara untuk membobol iPhone tersebut tanpa bantuan Apple.

Kini Apple memang memberikan cara khusus kepada pemerintah atau lembaga persidangan untuk meminta data iCloud jika diperlukan.

Ada dokumen dan syarat khusus yang harus dipenuhi hingga akhirnya Apple bisa menyerahkan data dari cadangan iCloud untuk kepentingan penyelidikan.

Laporan mengenai berapa banyak data yang diminta oleh setiap negara atau info lainnya bisa dibaca lewat Apple Transparency Report.

Tag

Editor : Bagus Hernawan