Dikutip dari BBC, sampai saat ini setidaknya sudah ada 106 jiwa yang melayang akibat ganasnya virus yang satu ini.
Virus yang berasal yang menyebar di Tiongkok ini langsung menjadi ancaman untuk beragam sektor, termasuk industri telekomunikasi.
Salah satu yang terkena dampaknya adalah sederet mitra manufaktur Apple yang bermarkas di Tiongkok.
Baca Juga: Wabah Virus Corona Ternyata Dapat Berdampak Buruk Pada Bisnis Apple
Dilansir dari Nikkei Asian Review, saat ini virus Corona sudah mulai menyebar ke Provinsi Hubei, Tiongkok.
Lokasi tersebut cukup dekat dengan salah satu pabrik utama Apple yang dikelola Foxconn di Zhengzhou, Provinsi Henan.
Suppliers warned that blistering pace of production could be complicated by the outbreak of the coronavirus in China’s Hubei Province, given that their main manufacturing centers are in nearby Henan and Guangdong provincesPihak manufaktur juga sudah memperingatkan kalau proses produksi yang saat ini sedang ditingkatkan bisa mendadak terhenti akibat adanya Corona.
Salah satu eksekutif mitra supply chain Apple juga menyebut kalau situasi ini bisa berdampak langsung terhadap jadwal produksi.
“The [coronavirus] situation in China could affect the planned production schedule,” one supply chain executive, whose trip to China has been postponed due to the virus, told Nikkei.Walaupun tidak menyebutkan produksi apa yang akan terhambat, banyak yang menganggap kalau iPhone 9/SE 2 lah yang akan jadi korbannnya.
Seperti kita tahu, beberapa waktu lalu dikabarkan kalau produksi seri iPhone murah itu akan segera dimulai dalam waktu dekat demi mengejar waktu perilisannya pada bulan Maret nanti.
Situasi genting seperti ini bisa saja membuat pabrik-pabrik terpaksa ditutup atau setidaknya mengurangi jam kerja.
Beberapa perusahaan juga ada yang terpaksa meliburkannya karyawannya dan meminta mereka tetap di rumah demi terhindar dari Corona.
Baca Juga: iPhone Baru dengan Harga Murah Segera Diproduksi, Mulai Dijual Maret
Kebijakan tersebut jelas bisa memengarungi proses produksi.
“Supply chain disruption is a worry if employees across Foxconn and other component manufacturing hubs in China are restricted,” said analyst Dan Ives of Wedbush Securities Inc.Sebagai catatan, selain sedang menyiapkan seri baru, saat ini Apple juga sedang meningkatkan jumlah produksi hingga 10 persen akibat ledakan permintaan untuk lini iPhone 11.
Kemunculan virus Corona yang tidak bisa diprediksi ini jelas akan memberi dampak pada rantai produksi Apple. (*)